Cek gangguan mata lewat bermain

 

Mendeteksi dini adanya gangguan mata pada balita bisa Anda lakukan sendiri di rumah lewat berbagai permainan, seperti berikut ini sekaligus melatih penglihatananya. 

1. Menggelindingkan dan menangkap bola.
Bahan yang diperlukan: Bola berukuran sedang.
Cara bermain: Duduklah di hadapan bayi dalam jarak kurang lebih dua meter. Gelindingkan bola ke arah bayi dan minta dia untuk menangkapnya. Setelah itu, minta dia untuk menggelindingkan kembali bola tersebut ke arah Anda. Lakukan hal ini beberapa kali. Tingkatkan kesulitan bermain dengan memperlebar jarak antara Anda berdua.  
Tujuan: Untuk mengoptimalkan perkembangan persepsi jarak, melihat apakah bayi bisa fokus mengikuti benda yang bergerak mendekati dirinya. Anda juga bisa mengetahui koordinasi bola matanya, yakni apakah matanya kompak melihat ke arah yang sama saat mengamati benda bergerak.
Waspada: Bila bayi kesulitan menangkap bola yang mendekatinya dan bola matanya tidak bergerak dengan kompak.

2. Menendang bola.
Bahan yang diperlukan: Bola sepak dan gawang.
Cara Bermain: Minta balita menendang bola ke arah gawang. Sebagai variasi, gunakan gawang dengan lubang-lubang target, lalau minta dia   menendang bola ke dalam lubang target untuk mencetak gol.
Tujuan: Untuk mengoptimalkan perkembangan koordinasi mata dan kaki, melihat apakah balita bisa melihat bola yang akan ditendangnya. Anda juga bisa mengetahui koordinasi bola matanya, yakni apakah matanya kompak melihat arah yang sama saat mengamati benda bergerak.
Waspada: Bila balita kerap meleset atau tidak bisa menendang bola yang ada di depannya dan bola matanya tidak bergerak dengan kompak.

3. Sepeda roda tiga.
Bahan yang diperlukan: Sepeda roda tiga, helm anak dan kardus.
Cara Bermain: Susun kardus untuk panduan lintasan dan berbelok saat si kecil mengendarai sepedanya. Bila sudah mahir, tinggikan sedikit salah satu roda tambahan untuk melatih keseimbangan (visual spatial).
Tujuan: Untuk mengoptimalkan perkembangan persepsi jarak, melihat apakah balita bisa mengendarai sepedanya tanpa menabrak benda-benda yang dia lewati dan melatih sensoris integritas.
Waspada: Bila anak kerap menabrak rintangan kardus atau menabrak benda yang ada di depannya ketika dia mau berhenti.

4. Puzzle.
Bahan yang diperlukan: Sediakan puzzle 5-10 keping.
Cara Bermain: Acak kepingan puzzle, lalu beri contoh cara menyusunnya hingga menjadi satu gambar utuh. Acak kembali, lalu minta anak menyusunnya seperti yang sudah Anda contohkan. Tingkatkan kesulitan dengan memberikan  puzzle dengan kepingan yang lebih banyak.
Tujuan: Untuk melihat kemampuan anak melihat benda dalam jarak dekat.
Waspada: Bila anak harus melihat satu per satu keping puzzle dari jarak dekat (kurang dari 30 cm)  untuk bisa menyusunnya. Karena, jarak melihat dekat normalnya sekitar 30 cm.

5. Meronce manik-manik
Bahan yang diperlukan: Manik-manik aneka bentuk berukuran besar dan tali.
Cara Bermain: Minta anak merangkai manik-manik ke dalam tali sesuai dengan kreasinya. Tingkatkan kesulitan dengan memberikan anak manik-manik aneka bentuk dengan ukuran lebih kecil.  
Tujuan: Untuk melihat kemampuan anak melihat benda dalam jarak dekat.
Waspada: Bila anak harus mendekatkan manik-manik ke matanya agar bisa melihat lubang untuk memasukkan tali.  

6. Bermain balok.
Bahan yang diperlukan: Balok bersusun.
Cara Bermain: Minta anak merangkai balok bersusun menjadi bentuk sesuai dengan kreasinya.
Tujuan: Untuk melihat kemampuan anak melihat benda dalam jarak dekat.
Waspada:
Bila anak harus mendekatkan balok ke matanya untuk bisa merangkainya menjadi suatu bentuk. 

7. Menyambung titik-titik.

Bahan yang diperlukan: Krayon dan kertas permainan menyambungkan titik-titik atau permainan mencari jalan.
Cara Bermain: Dengan menggunakan krayon, minta anak menyambungkan titik-titik hingga membentuk satu gambar utuh atau menemukan jalan dari satu titik ke titik yang lain.
Tujuan: Untuk melihat kemampuan anak melihat benda dalam jarak dekat.
Waspada: Mendekatkan matanya atau memicingkan mata untuk melihat titik-titik tersebut. Anda juga harus waspada bila balita kerap memiringkan kepalanya untuk melihat dengan salah satu mata. 

8. Mencocokkan warna.
Bahan yang diperlukan: Satu set pasangan kartu warna-warni.
Cara Bermain: Acak kartu tersebut, minta anak mencocokkan dua kartu dengan warna yang sama.
Tujuan: Mengetahui kemampuan anak membedakan warna.
Waspada: Anak kesulitan membedakan warna merah dengan hijau atau kuning dengan biru, apalagi bila ada riwayat buta warna di keluarga Anda.

Baca juga:
Deteksi Dini Gangguan Mata Balita
Berbagai Macam Gangguan Mata Balita








 



Artikel Rekomendasi