Anak Tak Henti Makan

 

Pernahkah Anda mengalami saat di mana balita Anda tak henti makan dalam jarak waktu yang berdekatan? Ya, anak usia 3 tahun  memang sudah mengenal dan tertarik pada berbagai macam makanan. Tingkat aktivitasnya pun  mulai tinggi, sehingga ia membutuhkan asupan kalori tambahan dari makanan dan minuman.

Selain itu, ia sudah mulai mendapat pengaruh dari teman sebayanya, misalnya untuk mencicipi berbagai  snack baru, sehingga akhirnya ia pun menemukan ‘hobi’ yang baru pula, yaitu makan dan mengunyah! Bantu anak mengelola ‘hobi’ barunya ini!

1. Ajarkan konsep kenyang.
 “Tidak apa-apa makan terus, yang penting jenis makanannya sehat,” mungkin demikian pikir bunda. Padahal, bunda, walaupun jenis makanan dan minumannya sehat, namun pemberian makanan pada anak harus tetap dibatasi karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak sehat.

Kenalkan anak pada konsep kenyang. Katakan padanya, “Apakah perut kamu sudah terasa penuh? Kalau sudah, itu berarti kamu sudah kenyang dan harus berhenti makan.” Kenalkan konsep ini berulang-ulang, sebab bisa jadi anak belum mengetahuinya. Anak yang tidak mengetahui rasa kenyang, memiliki potensi tumbuh menjadi anak yang cenderung rakus dan tidak mengenal rasa puas.

2. Mengunyah dengan benar.
Salah satu yang harus ayah dan bunda perhatikan saat balita makan adalah bagaimana ia mengunyah. Jika ia mengunyah terlalu cepat, maka makanan yang ia telan masih dalam bentuk kasar. Hal itu akan membuat anak cepat kenyang, tetapi juga cepat lapar kembali. Di samping itu, karena mengunyah terlalu cepat, kemungkinan anak jadi tidak menikmati makanannya, baik itu tekstur, rasa dan aroma.

Ini akan menjadi kerugian bagi anak, sebab selain merupakan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidup, makan juga merupakan kegiatan rekreatif yang membahagiakan. Tidak menikmati makanan juga bisa dikatakan sebagai bentuk kurangnya rasa bersyukur. Jadi, ajarkan dan ciptakan momen makan yang membuat anak mengunyah lebih lambat, sehingga ia lebih menikmati  makanan.

3. Sediakan makanan sehat saja.
Salah satu cara mengontrol nafsu makan yang terlalu besar adalah dengan menyediakan makanan sehat di rumah. Makanan sehat biasanya akan memberi rasa kenyang, selain itu biasanya tidak bercita rasa terlalu merangsang, seperti terlalu gurih, terlalu asin atau terlalu manis, yang membuat anak “ketagihan” makan dan makan lagi. 

Sediakan sayur dan buah-buahan yang memberi sensasi mengenyangkan dan membantu melengkapi nutrisi, misalnya buah apel, pisang,  pear atau irisan wortel rebus. Hindari menyetok camilan tinggi lemak, misalnya permen dan kue-kue bersalut gula, atau sebaliknya camilan berkalori kosong seperti aneka keripik dan kerupuk.

4. Jauhkan makanan dari jangkauan anak.
Coba cek rumah Anda, apakah tersedia toples camilan di sana-sini? Apakah kulkas berisi terlalu banyak makanan siap santap?  Apakah lemari kue letaknya rendah sehingga isinya mudah dijangkau anak?  Bila ya, berarti ada kemungkinan anak Anda makan terus karena terlalu banyak display makanan di rumah yang menyita perhatian dan seleranya, meski pun ia tidak membutuhkan makanan tersebut.

Mulailah kurangi rumah dari pajangan-pajangan makanan yang menggiurkan. Ingatlah, salah satu faktor yang menimbulkan keinginan untuk makan adalah akibat banyaknya makanan yang tersaji di depan Anda.

5. Alihkan ke aktivitas lain.
Hobi makan bisa jadi merupakan salah satu cara anak untuk menyenangkan diri ketika sedih, bosan atau stres. Dalam kondisi itu, anak akan mencari kenyamanan, ketenangan dan rasa aman. Nah, tugas ayah dan bunda adalah mengajarkan anak bahwa rasa senang, aman, tenang dan nyaman, sebetulnya tidak hanya bisa didapat dari kegiatan makan saja, melainkan bisa juga dari berpelukan, mengobrol, bernyanyi, jalan-jalan atau  bermain bola. Bila Anda memiliki kebisaan memberi anak gula-gula untuk mendiamkan tangisannya, atau memberinya kue sebagai reward bila berbuat bak, maka coba kurangi tradisi itu. Ganti hiburan dan hadiahnya dengan bentuk lain selain makanan dan minuman.

6. Berikan contoh yang benar.
“Your child will follow your example, not you advice.”  Banyak anak makan tanpa henti karena ia melihat contoh nyata di sekelilingnya, yaitu orangtuanya. Jika saat ini Anda memiliki masalah dalam hal mengontrol nafsu makan, maka kemungkinan dari Andalah anak menduplikasi kebisaan mengunyah terus.  Atasi dulu masalah Anda, agar Anda bisa membantu anak. Jadilah role model bagi anak dalam menerapkan pola makan yang sehat.

(ERN/ERN)
KONSULTASI: ANNA SURTI ARIANI, S.Psi., M.Psi., dari KLINIK TERPADU FAKULTAS PSIKOLOGI UI, JAKARTA.

 



Artikel Rekomendasi