Hobi memasak untuk anak laki-laki di masa kini tampaknya tak lagi membuatnya memiliki
image feminin. Sebab, sesungguhnya anak laki-laki dan perempuan bisa bermain dengan alat bermain apa saja, asal selalu diarahkan untuk mengambil peran gendernya. Ini caranya!
1. Masak-masakanMemasak sebenarnya bukanlah pekerjaan yang feminin, sebab banyak pria yang menjadi juru masak atau
chef. Jadi, ini bukan wilayah abu-abu yang perlu dikhawatirkan oleh orangtua. Agar ia tetap sadar tentang peran gendernya, ajak ia menonton film berjudul “Chef”, yang mengisahkan seorang ayah yang menjadi chef di sebuah truk makanan miliknya dan saat libur sekolah mengajak anak lelakinya untuk membantu. Lewat film ini, anak bisa melihat, bahwa sikap seorang juru masak pria beda dengan perempuan. Ia tetap maskulin, tetap seorang ayah,
2. Bermain dengan boneka Bermain dengan boneka kerap tak terhindarkan jika ia sedang bermain dengan temannya yang perempuan. Dengan bermain boneka, anak sebenarnya akan memiliki pengalaman untuk belajar mengasuh dan merawat anak, yang tentunya juga harus dimiliki oleh laki-laki atau perempuan. Hanya memang untuk menegaskan peran gendernya beri ia peran sebagai Ayah. Misalnya dengan mengatakan, “Kamu ayahnya. Ayah, coba gendong putranya dan dan ajak bermain di luar.”
3. Salon-salonan Seperti halnya chef, banyak pula pria yang ahli di bidang tata rambut. Jadi, jika anak lelaki Anda tertarik bermain salon-salonan coba pertegas perannya dengan mengatakan misalnya, “Rambut saya mau dipotong oleh Mas yang ganteng itu, bukan sama, Mbak yang cantik itu…” Selanjutnya, Anda juga bisa mengajak anak ke barber shop yang mayoritas pemotong rambutnya adalah pria. Di tempat itu anak bisa melihat bagaimana seorang pemotong rambut laki-laki bersikap.
4. Bermain belanjaAktivitas belanja selayaknya juga tidak hanya dilakukan oleh perempuan, tapi juga laki-laki. Buktinya kita kerap melihat pria berbelanja sayuran di pasar tradisional atau di mal. Untuk menegaskan peran gendernya Anda bisa memberinya peran ayah dan memintanya berbelanja kebutuhan rumah. Bisa juga Anda mengangkatnya menjadi Pak Bos pemilik warung yang sedang sigap melayani pelanggan.
5. Rumah-rumahanAnak laki-laki dan perempuan akan senang bermain rumah-rumahan karena banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Dalam permainan tersebut anak laki-laki dan perempuan bisa membersihkan rumah atau merawat pohon. Hal yang perlu tetap ditekankan kepada anak laki-laki dalam permainan itu adalah menunjuknya sebagai pria yang pandai memperbaiki rumah. Berikan peran padanya untuk memperbaiki atap yang bocor atau mengecat. Meskipun hal tersebut juga dilakukan oleh anak perempuan, tapi pria lah yang umumnya melakukan hal tersebut.
KONSULTASI VERA ITTABILIANA, PSIKOLOG LEMBAGA PSIKOLOGi TERAPAN UI.
(IAH/ERN)