Manfaat Corat-coret Balita

 

Di balik titik, garis dan lengkung yang dibuatnya, banyak manfaat yang bisa didapat dari aktivitas corat-coret bagi balita. Seperti Pablo Piccaso yang menghasilkan master piece pertamanya, The Picador, di usia 8 tahun, balita Anda pun bisa.
  • Perkembangan motorik, koordinasi tangan-mata. Ketika mencoret, anak berlatih mengendalikan gerak organ tubuh. Setiap gerakan alat tulis atau gambar yang digunakan, menuntut anak mengendalikan gerakan bahu, tungkai lengan, hingga jemari, yang menggenggam alat tulis itu. Selain itu, ketika mencoret anak belajar memadukan gerakan tangan dengan mata.
  • Ekspresi emosi, menjajal sensori. Pada usia 1 tahun anak bisa merasakan berbagai sensasi dengan panca inderanya. Kemampuan itu mendorong anak bereksperimen, yaitu dengan cara menjajal berbagai permukaan materi untuk dicoret-coret. Merasakan sensasi berbagai media saat mencoret, memberi anak pemahaman sebab akibat, karena ia bisa mengamati hasil perbuatannya pada media yang berbeda. Sensasi yang dirasakan menyenangkan, mendorong anak makin ekspresif mencoret.
  • Pengenalan awal menulis. Tahapan awal mencoret yang dilakukan anak dimulai dari sebuah titik, kemudian garis lurus patah-patah, hingga menjadi kumpulan garis melengkung yang mirip benang kusut. Dr. Alice Honig menjelaskan, di akhir usia 2 tahun anak akan bisa menggambar garis tunggal, meski belum lurus. Menurutnya, menggambar garis tunggal yang jelas ujung dan pangkalnya, membutuhkan kematangan intelektual. Selain itu, jika kita perhatikan, di antara coretan anak akan terlihat bentuk-bentuk mirip huruf. Menurut Alice, "Itulah yang menjadikan aktivitas mencoret penting untuk didukung orangtua, sebab menyiapkan anak untuk belajar menulis kelak." (me)
Baca juga:
Hargai Coretan Balita




 



Artikel Rekomendasi