Semua Mau Dilempar

 

Mainan, makanan dan benda apapun dilempar. Ini keterampilan baru yang perlu dikembangkan.

Melempar, keterampilan baru yang sangat  disukai anak mulai usia 18 bulan hingga 3 tahun. Tak perlu kalang kabut, ini adalah milestone baru yang cukup rumit; menggenggam benda, membuka jemarinya dan membuat benda itu terlontar. Koordinasi mata – tangan yang meningkat membuat dia ingin terus menerus melakukannya. Tugas Anda adalah untuk mengarahkan kegemaran barunya ini. Coba cara ini:

Pegang tangannya. Sesaat sebelum anak melempar benda yang tidak semestinya,  pegang tangannya dan ambil barang yang dipegangnya. Ganti barang yang akan dilempar dengan mainan yang lebih aman, seperti playdough atau bola plastik. Alihkan perhatiannya dengan mengajaknya bermain dengan mainan yang baru saja Anda berikan.  
Jangan berteriak. Bila Anda selalu berteriak karena benda itu tidak semestinya dilempar, cepat atau lambat anak akan belajar bahwa melempar benda dapat digunakan sebagai cara mengancam Anda bila keinginannya tidak dituruti.

Tatap mata dan bicara. Anak usia ini tak mau mendengar “pidato” Anda. Tatap matanya, pegang bendanya dan katakana, “Ini tidak boleh dilempar. Bisa rusak.” Atau, “Ini kalau kena Ayah bisa sakit. Nangis.”  

Yuk, lempar bersama. Anak akan lebih cepat belajar tentang benda yang boleh dilempar bila dia  melihat bendanya. Siapkan benda-benda yang bisa dilempar. Bila dia siap melempar sepatunya, katakan, “Sepatu tidak boleh dilempar.” Sediakan waktu setiap hari untuk memuaskan kebutuhan melempar sampai dia benar-benar bosan.

Konsisten. Jangan mudah tergoda dengan rengekan anak yang gemar melempar. Jika Anda sudah melarang, maka jangan ijinkan ia melempar. Singkirkan barang-barang yang berbahaya yang ada di dekatnya. Katakan berulang kali bahwa dia hanya boleh melempar mainan saat bermain bola di luar rumah.

Jauhkan dari jangkauan. Jika anak hobi melempar makanan yang sedang ia makan, segera singkirkan makanan atau peralatannya saat ia selesai makan. Namun jika ia melempar makanan saat belum selesai makan, segera angkat piringnya dan jauhkan. Untuk sementara, ada baiknya Anda menyuapi anak sampai ia selesai makan.

Duduk bersama saat makan. Usia ini merupakan tahap “makan berantakan” karena anak suka melempar makanan atau alat makannya. Duduk di sebelahnya agar dapat berbicara sejajar dan dapat membantu anak memegangi piringnya agar tidak jatuh. Saat mulut anak kosong, ajak dia bicara untuk mengalihkan perhatiannya dari kegiatan melempar.  Isi mangkuk anak dengan setengah porsi makan, kemudian berikan setengahnya lagi bila sudah habis. Terlalu banyak makanan dalam mangkuknya, ibarat memberinya amunisi untuk ditembakkan.

Kenali jenis lemparannya. Apakah dia memang sedang memenuhi kebutuhannya untuk melempar, ataukah sedang marah. Bila dia melempar karena marah, peluk anak sampai dia tenang kembali. Bila anak sudah bisa bicara, tanyakan mengapa dia marah.

Bereskan bersama.
Jangan minta anak memberesi hasil lemparannya. Dia akan bingung. Lebih baik ajak dia sambil mengatakan, “Sayang,  yuk kita cari coklat warna merah yang tadi kamu lempar. Buang ke tempat sampah supaya nggak dimakan semut ya.” Atau, “Yuk kita cari balok yang tadi kamu lempar. Lihat, sejauh apa tadi kamu melemparnya. Kembalikan ke kotaknya.” (me)


 






 



Artikel Rekomendasi