Agar Anak Senang Keramas

 

Balita senang sekali bermain air, tapi  giliran mau dikeramas, langsung bilang ‘tidak mau’. Bunda mengalaminya? Yuk,  buat aktivitas keramas menjadi menyenangkan!
  • Yakinkan bahwa Anda ada di sampingnya dan melindunginya. Lakukan ini sebelum mengajaknya keramas. Saat Anda tahu bahwa menutup mata, gemericik air, atau sampo yang pedih menjadi sumber ketakutan anak keramas, segera jelaskan bahwa hal itu tak perlu ditakuti. Katakan,“Kamu tidak nyaman, ya, kalau Bunda memintamu menutup mata? Bunda di sini, di sebelahmu. Kamu tidak sendirian, kok.” Cara lain, dekatkan  sampo, yang cenderung jadi momok keramas, “Cium, deh, harum baunya. Warnanya juga bagus. Kapan-kapan kamu boleh memilih sampo yang kamu suka.”
  • Cek dan pastikan tidak ada busa sampo yang tersisa di kepala dan wajah anak atau air yang mengalir ke wajahnya. Meski sekarang produk sampo khusus anak menjamin busanya tidak pedih di mata, tak mustahil bila anak tiba-tiba teriak karena ada busa sampho melintas di pipinya. Untuk mengubah citra menakutkan, cobalah membuat bola-bola dari busa sampo, lalu tiup hingga beterbangan. Balita pasti menyukainya.
  • Gunakan alat bantu keramas, seperti shower hat. Topi khusus keramas ini dapat ‘membuang’ jauh-jauh air dari wajah anak. Tersedia aneka warna dan bentuk shower hat, pilih yang balita suka. Atau gunakan kacamata renang atau gembor air untuk menemaninya  keramas. Berikan kesan bahwa keramas itu sama menyenangkannya dengan berenang atau menyiram tanaman.
  • Perlihatkan iklan sampo anak yang ada adegan anak keramas, baik di televisi, majalah atau billboard. Atau putarkan dvd film-film anak yang bertema tentang anak mandi dan keramas. Lewat buku cerita juga boleh. Makin ampuh bila tokohnya adalah favorit anak. Kalau tokoh favoritnya berani, anak akan tertantang untuk berani.
  • Berikan contoh nyata. Saat anak masih takut  diajak keramas, meski sudah diajak menonton iklan sampo, film atau baca buku cerita, tak ada salahnya jika Anda memberi contoh.  Caranya cuci  rambut sendiri di depan balita! Buktikan padanya,  bahwa tidak terjadi apa-apa saat Anda keramas.
  • Tunggu, tidak dipaksa dan tak perlu berlebihan. Saat anak tetap menolak, jangan memaksa! Makin dipaksa, ia akan makin benci dengan kegiatan keramas. Lebih baik Anda kembali menjelaskan alasan ia harus keramas. Tunggu 1-2 hari, kemudian ulangi lagi tip-tip di atas. Kuncinya, jangan pernah bosan mengajarkan anak untuk mau melakukan apa yang Anda inginkan.
  • Beritahu sejak awal bahwa akan ada air yang membasahi rambutnya. Jika perlu ingatkan dia dengan adegan hujan yang membasahi bunga di taman. Ibaratkan kepalanya adalah bunga, lalu minta ia bernyanyi “Tik..tik..bunyi hujan…” Yang perlu Anda ingat adalah proses membasahi kepala anak harus bertahap, yaitu:
  1. Basahi rambutnya dari arah belakang kepala menggunakan tangan, tangan satunya mengusap aliran air di wajah anak.
  2. Usapkan sampo dari arah belakang kepala. Jangan tuang sampo langsung dari botolnya, melainkan tuang ke telapak tangan Anda dahulu.
  3. Bilas rambut anak juga dari arah belakang kepala dengan siraman lembut dari tangan Anda. (me)



 



Artikel Rekomendasi