Balita Bertanya Soal Kehamilan

 

Perut gendut Bundanya membuat balita bertanya-tanya. Apa itu hamil? Karena tak mampu menjawab sendiri pertanyaannya, dia mulai bertanya-tanya soal kehamilan. Kalau balita  bertanya, tanda ia siap menerima jawaban. Jangan panik dan tak perlu berusaha membelokkan pertanyaan anak. Pertanyaannya sederhana, jawabannya pun tak perlu njlimet. Ayo, coba bunda jawab.
  1. Bagaimana cara bayi masuk dalam perut? Jawab: “Setelah Bunda dan Ayah menikah, tandanya siap punya anak. Tuhan meletakkan bayi di sebuah tempat di tubuh Bunda.” Jangan sebut “perut”. Katakan saja ada tempat untuk tumbuh bayi yang hanya dipunyai oleh perempuan. Kata “perut” merujuk pada pencernaan sehingga bisa membingungkan anak   karena ia akan berpikir, bayi di dalam perut bunda berdesakan dengan nasi, sayur dan ayam panggang.
  2. Kalau perutku gendut, apakah di dalamnya ada bayi? Jawab: “Tidak. Bayi tidak bisa tumbuh di dalam tubuh anak-anak, karena bayi akan tumbuh besar. Tubuh anak-anak tidak kuat membawa bayi, dan tempat khusus di tubuh anak-anak  tidak bisa memuat bayi.” Anak-anak memahami dengan cara melihat. Bandingkan kandungan Anda yang besar dengan tubuh anak Anda. Tanyakan pada anak, mungkinkah bayi sebesar itu berada dalam tubuhnya?
  3. Berapa lama bayi tinggal di badan Bunda? Anak-anak sulit memahami lamanya waktu sampai bayi lahir. Memberi jawaban 9 bulan lewat 10 hari akan sia-sia karena si kecil tak paham. Jawab: “Lama karena bayi harus tumbuh besar, punya kepala, tangan dan kaki yang kuat.” Yakin pada insting Anda dan Anda akan mendapat jawaban yang tepat.
  4. Bagaimana cara bayi keluar? Anda boleh saja menunjukkan jalan untuk keluarnya bayi tergantung usia anak Anda dan seberapa kenalnya anak dengan organ tubuhnya. Hati-hati karena setiap jawaban bisa menimbulkan pertanyaan lebih lanjut. Jawab: “Tuhan menyediakan lorong di tubuh Bunda yang akan dilewati bayi saat lahir. Dokter akan membantu adik keluar dari tubuh Bunda.” Bila sebelumnya Anda melahirkan dengan bedah caesar, Anda bisa menuunjukkan pada anak jalan lahirnya waktu ia dilahirkan. Jangan ceritakan rasa sakit yang Anda alami setelah menjalani bedah itu.
  5. Mengapa Bunda sering ke dokter? Jawab: “Bunda dan Ayah harus pastikan bayi yang di dalam badan Bunda sehat. Dokter punya alat untuk melihat bayi di tubuh Bunda, seperti yang biasanya kita lihat. Namanya mesin USG. Dokter juga yang kelak membantu Bunda mengeluarkan bayi. Jadi, dokter harus tahu keadaan bayi di badan Bunda.”
  6. Kalau aku teriak-teriak di dekat perut Bunda, bayi bisa dengar suaraku? Anda bisa memberikan jawaban yang sebenarnya, tergantung usia kandungan Anda. Jawab: “Telinga bayi sudah tumbuh. Dia bisa mendengar suaramu, suara Ayah dan suara piring jatuh. Kelak kalau dia lahir, dia sudah kenal kita semua.”
  7. Bayi di dalam perut Bunda bisa menangis? Jawab: “Kalau Bunda selalu gembira, bayi di badan Bunda juga selalu gembira.” Emosi janin sangat tergantung emosi Bunda. Belum ditemukan penelitian tentang janin menangis di dalam kandungan. Tapi, janin bisa ikut merasakan emosi ibunya.
  8. Bayi di dalam badan Bunda ngapain? Jawab: “Main, tidur, bangun, mendengarkan musik dan mendengarkan cerita Bunda bersama kamu.” Janin di dalam kandungan juga bermain. Sesekali kakinya menendang atau tangannya melakukan peregangan.
  9. Bayi di dalam badan Bunda, bernapas nggak? Jawab: “Bernapas. Saat Bunda tarik napas, bayi juga menarik napas.” Janin mendapatkan oksigen dari tubuh bunda. Paru-parunya baru akan bekerja sendiri saat lahir.
  10. Apakah aku dulu juga pernah di dalam perut Bunda? Jawab: “Ya. Kamu anak Bunda. Sama seperti bayi di dalam badan Bunda ini, kamu dulu juga jadi bayi di dalam badan Bunda.”
Jangan takut ngobrol dengan anak soal kehamilan. Biarkan balita menuntun Anda saat Anda menyiapkan jawabannya. Hadapi pertanyaan anak dengan santai. Ikuti insting Anda. Beberapa hal ini bisa Anda lakukan:
  1. Balik bertanya. Saat anak bertanya apa itu hamil, tanyakan kembali kepadanya, menurut dia hamil itu apa.  Mungkin si kecil akan menjawab; bunda makan kacang-kacangan, lalu hamil.
  2. Biarkan bertanya apa saja, karena Anda akan tahu betapa besar rasa ingin tahunya. Bagi anak kehamilan adalah misteri. Jelaskan singkat jangan berbelit-belit.
  3. Tetap ungkapkan cinta Anda. Tanya jawab soal bayi bisa membuat anak Anda merasa terancam karena ia merasa akan ada anak lain selain dirinya. Katakan bahwa cinta Anda padanya sama dengan cinta Anda pada bayi yang akan lahir. Jelaskan juga, bayi yang akan lahir juga sayang kakak.
  4. Beri jawaban terus terang tentang kondisi tubuh Anda. Gunakan istilah yang tepat untuk bagian tubuh Anda. Jelaskan juga bila tubuh Anda merasa tidak enak karena mual.  Jangan gunakan istilah yang sulit, misalnya “Bunda mual karena perubahan hormon. Kadar hormon di dalam darah meningkat, sehingga...bla-bla-bla.”
  5. Ceritakan perkembangan kehamilan Anda. Sudah sebesar apa janin Anda pada minggu ke sekian. Bagaimana bentuk tubuhnya, pasti si kecil Anda juga ingin tahu.
Memberitakan Kehamilan. Anak tak bisa menyimpan rahasia. Bila Anda tak ingin kehamilan Anda di awal trimester diketahui banyak orang, tunggu sampai kandungan Anda membesar. Ada baiknya pula menunggu setelah kandungan Anda agak besar karena secara kasat mata, anak Anda akan lebih dapat melihat hubungan antara perut Anda yang gendut dengan bayi di dalamnya. (me)

Baca juga:
Menjawab Pertanyaan Kakak Tentang Adik

 



Artikel Rekomendasi