Latih Konsentrasi Anak

 

Kemampuan anak berkonsentrasi,  mengingat  dan kemudian memecahkan masalah, sangat tergantung  pada tahapan usia dan bagaimana menstimulasinya agar berkembang maksimal.

Usia 1-2 tahun. Anak sudah mengarahkan daya pikirnya terhadap suatu benda. Namun kemampuannya berkonsentrasi masih tergantung pada daya tariknya. Misal, ia sudah mengingat benda  kesukaannya yang sering  ia bawa seperti boneka. Juga mengingat wajah orang yang sehari-hari ditemuinya. Kemampuan konsentrasinya  berkisar 1-3 menit. Ini  berkaitan dengan kemampuan fungsi indra, otak dan fungsi  lain yang masih dalam masa perkembangan. Keingintahuan yang besar mendorongnya banyak gerak, eksplorasi, mencoba berbagai hal yang menyebabkannya sulit fokus pada suatu hal, dalam rentang waktu yang lama. Stimulasi dengan:
  • Perrmainan  yang menantang sekaligus menuntut konsentrasi seperti puzzle,  yang memiliki sedikit kepingan.
  • Permainan   memasukkan   benda berbentuk angka atau  huruf  ke dalam wadah,  yang memiliki lubang sesuai dengan bentuknya.
  • Memindahkan bola dari satu keranjang ke keranjang lain, meronce manik-manik besar dan menyusun balok-balok berukuran besar.
  • Malakukan  kontak mata dan ajak ia bicara, jika Anda masih memberinya ASI.
  • Melihat  gambar dan menjelaskan warna dan bentuk apa saja yang terdapat pada gambar dan lakukan berulang-ulang.
  • Mengajak bicara secara fokus dan tuntas agar anak memahami dan memberi respon. Misalnya, “Ini mobil berwarna merah. Ini mobil berwarna biru. Kamu pilih yang mana?”
  • Membunyikan  mainan secara sembunyi hingga menarik perhatiannya. Ini akan membuatnya berusaha menemukan sumber bunyi.
  • Membuat halang-rintang dengan menumpuk bantal yang dijejerkan.  Ini akan menstimulasi anak menyingkirkan bantal agar ia bisa lewat.
Usia 2-3 tahun. Kemampuan konsentrasi dan memorinya makin meningkat. Ditandai
kemampuannya menyebut kembali kata yang terdapat pada satu atau dua lagu yang didengarnya. Kemampuan konsentrasinya  berkisar 3-5 menit. Di usia ini  anak sedang hobi ‘mendua’, meninggalkan aktivitas yang tengah dikerjakan,  saat ada aktivitas lain yang menarik perhatiannya. Stimulai dengan:
  • Menyelesaikan tugas atau permainan dengan cara  menyusun puzzle hingga selesai.
  • Ngobrol berdua dan minta ia mendengarkan. Anak akan terdorong berkonsentrasi jika mengobrol dilakukan secara dua arah. Suasana seperti itu akan memacunya untuk bertanya dan berkomentar.
  • Ajak menirukan gerakan yang Anda lakukan. Itu akan membisakan anak
  • Mainan yang konstruktif seperti puzzle dan balok susun.
  • Beri  kesempatan anak untuk belajar mengenakan sepatu atau sandal sendiri.
Usia 3-4 tahun. Konsentrasi dan memori anak makin baik. Ia sudah bisa mengingat dan mengulang sedikitnya 3 benda terakhir yang berurutan disebutkan. Kemampuan konsentrasinya berkisar 5-10 menit.  Kegiatan fisik sangat diperlukan untuk mengembangkan kemampuan sensori - motorik sebagai salah satu cara bagi mereka untuk mengeksplorisasi lingkungan. Stimulasi dengan:
  • Melatihnya berenang, karena dapat menstimulasi indera-indera sensoris, konsentrasi serta stimulasi otak kanan dan kiri.
  • Minta anak  menceritakan kembali film yang sudah ditonton atau buku yang sudah dibacakan.
  • Tantang untuk melakukan lebih dari satu perintah dalam waktu bersamaan. Jangan memarahinya, jika tak berhasil melakukannya. Jika ia berhasil, beri ia hadiah pujian, pelukan dan ciuman.
  • Melatih memasang atau menyopot sendiri kancing baju.
  • Membongkar  mainan seperti robot atau rumah boneka dan minta untuk menyusunnya kembali.  Biarkan ia melakukan sendiri. (me)
Baca juga:
Bermain Asah Konsentrasi
Makanan Penambah Konsentrasi
Fitness Otak Untuk Melatih Konsentrasi

 



Artikel Rekomendasi