Memilih Nama Anak

 

Ketika Anda memilih nama anak, pertimbangkan dengan matang, jangan  sampai Anda menyesal.  Gunakan panduan ini sebagai bahan pertimbangkan.
  • Gaya nama yang dinginkan. Mau yang unik, tradisional atau yang keberat-baratan, yang penting berikan nama anak yang bermakna baik.
  • Memiliki makna atau arti yang positif. Lakukan ‘penelitian’ kecil-kecilan untuk mencari tahu asal muasal nama yang Anda incar. Jangan sampai memilih nama yang memiliki konotasi buruk karena dapat memengaruhi mental anak. Ia akan sedih dan malu punya nama dengan arti yang buruk atau aneh.
  • Mudah diucapkan dan dituliskan. Beberapa nama bisa berubah artinya ketika salah pelafalan. Misalnya nama Pete (Peter), bila ditulis bisa saja ada yang salah sebut menjadi Pete – nama bahan makanan yang berbau. Begitu juga cara penulisannya, hindari menggunakan nama yang sulit ditulis, seperti Zacskhyia atau Quesquieu. Penulisan nama yang salah dapat berakibat fatal, apalagi dalam penulisan data Akte Kelahiran.
  • Pikirkan nama panggilannya, baik dari pemenggalan atau singkatan nama. Misalnya nama Tania Afika Inaya, kalau disingkat menjadi ‘TAI’. Kalaupun nama yang dipilih merupakan hasil ciptaan Anda sendiri, nama harus cocok disandang sesuai  perkembangan anak. Misalnya nama Mini, padahal ketika usianya 5 tahun, tubuhnya tinggi besar. Pastikan nama anak tidak berpotensi untuk diejek. 
  • Nama keluarga. Penggunaan nama keluarga menjelaskan asal muasal sesorang. Akan lebih mudah bagi orang lain untuk mencari seseorang yang memiliki nama keluarga. Di beberapa negara, seperti Jeman, Belanda, Amerika dan Inggris, mencantumkan nama keluarga pada nama anak itu wajib. Saat melamar masuk perguruan tinggi di luar negeri, anak akan ditanya family name.
  • Berat atau ringan. Maksudnya, nama yang diberikan  memiliki  makna yang berat untuk disandang. Konon, anak jadi sering jatuh sakit. Dalam budaya Jawa, anak yang memiliki nama berat akan  diruwat atau upacara ganti nama.  Ada orang yang percaya, selain ‘membawa’ penyakit, nama yang berat juga diyakini membuat anak berkelakuan buruk, menyusahkan orang tua. 
  • Panjang – pendeknya nama.  Nama depan anak yang terlalu panjang akan membawa ketidakseimbangan dengan nama akhir yang pendek, begitu juga sebaliknya. Nama anak yang panjang  akan sulit  dituliskan secara detail pada kartu-kartu identitas seseorang, seperti Akte Kelahiran, KTP, SIM dan Paspor.
  • Pilih nama untuk jenis kelamin yang jelas. Beberapa orang menganggap nama yang sifatnya uniseks memiliki makna yang tegas. Hati-hati,  nama uniseks bisa menyulitkan orang lain. Lawan bicara anak akan kesulitan menyapanya saat berkomunikasi via email, karena ambigu dengan nama anak Anda. (me)
Baca juga:
Seni Memberi Nama Anak


 



Artikel Rekomendasi