Ajarkan Anak Berpuasa

 

Foto: Envato


Bulan Ramadan bulan penuh berkah. Saat ini bunda siap dengan jawaban ketika anak bertanya tentang puasa.  Berikut ini cara menjawab pertanyaan balita seputar puasa. 

Bunda, puasa itu apa, sih?
Puasa itu tidak makan dan tidak minum, mulai dari pagi sampai magrib. Dengan puasa kita belajar mengendalikan diri. 
 
Bunda dan ayah harus puasa. Kenapa?
Puasa itu ibadah. Kita yang beragama Islam wajib berpuasa.
                         
Kalau lapar?
Kita puasa untuk menahan lapar dan haus. Tapi waktu kita berpuasa, kita nggak boleh marah-marah, nggak boleh melakukan yang jelek-jelek. Kenapa? Supaya menjadi orang yang baik.
 
Kalau nggak puasa kenapa?
Kalau tidak puasa berarti tidak menjalankan apa yang disuruh oleh Allah. Coba kalau kamu disuruh mandi sama bunda, tapi kamu nggak mau mandi. Bunda pasti sedih. Sama, Allah juga sedih kalau bunda nggak puasa.
 
Aku boleh puasa?
Anak-anak boleh belajar puasa, kalau umurnya sudah 4 atau 5 tahun.

Kenapa di restoran orang tidak puasa?
Di Indonesia, selain umat Islam terdapat juga umat yang beragama lain. Bagi umat yang beragama lain, puasa Ramadan tidak diwajibkan. Demikian juga dengan anak-anak Muslim, orang yang sedang sakit, sedang dalam perjalanan atau sedang memiliki halangan tidak diwajibkan berpuasa. Bila kamu melihat seseorang yang tidak berpuasa di suatu restoran, mungkin mereka di antaranya. 

Adanya orang-orang yang tidak berpuasa sementara kita berpuasa, merupakan tantangan bila mampu mengatasinya, Insya Allah akan membuat jiwa kita semakin kuat.

Bukber itu apa? 
Bukber itu buka puasa bersama-sama. Buka puasa bersama bisa di rumah bersama ayah, bisa bersama teman-teman bunda di kantor. Bisa juga bersama saudara kandung bunda dan ayah, dan para sepupu. 

Banyak hal  positif berbuka puasa melibatkan balita. Pertama, melatih dan membiasakannya mengenal konsep puasa dan menjalankan ajaran agama. Kedua, merayakan kebersamaan. Apalagi jika  Anda menjadi tuan rumah, si kecil bisa ikut berpartisipasi di dapur untuk  membantu menata meja makan atau mengatur kursi. Ketiga, si kecil dilatih bersosialisasi dan belajar untuk berperilaku sopan dan bertenggang rasa sejak dini. Keempat, anak belajar menerapkan prokes ketika ada tamu di rumah. 

Di masa sekarang, ketika pandemi belum berakhir, buka puasa bersama harus dilakukan dengan menjaga protokol kesehatan. Apakah Anda sebagai tuan rumah, atau sebagai tamu yang diundang.  Tetapi tidak disarankan mengajak balita berbuka puasa di restoran, karena banyak pengunjung lain sehingga sulit menerapkan prokes menjaga jarak aman. 

 
Saat jadi  tuan rumah
-  Batasi tamu yang diundang, tidak lebih dari 10 orang termasuk uztad atau uztadzah yang akan memberikan ceramah.
- Siapkan tempat cuci tangan sebelum tamu memasuki rumah.
-  Sediakan termometer suhu untuk memastikan tamu tidak sedang demam.
-  Sediakan tempat semi terbuka, misalnya di halaman depan dan belakang untuk shalat berjemaah dan makan besama. 
- Siapkan makanan khusus anak-anak seperti spageti atau chicken finger.   
- Minta para tamu untuk tetap mengenakan masker ketika tidak sedang makan dan minum. 
- Membatasi waktu silaturahim sampai shalat Isya misalnya.     

Diundang berbuka
Jika  Anda mendapat undangan berbuka di rumah kerabat, minta kepastian:
-  Apakah boleh mengajak anak. 
- Jika boleh mengajak anak, beritahu pengundang bahwa Anda mengajak anak usia balita, agar pemilik rumah menyiapkan rumahnya ramah anak.  
- Apakah akan ada tamu balita lain, sehingga bila si kecil usianya sudah 3 tahun ke atas, ia akan lebih happy jika ada anak sebayanya, apalagi kalau si kecil sudah kenal atau sering bertemu sebelumnya.
- Apakah disediakan ruangan untuk si kecil beraktivitas atau beristirahat.  Bila tidak ada, Anda harus siap segera pulang bila anak mengajak pulang. 
- Apakah disediakan makanan untuk balita.

- Batasi waktu silaturahim, terutama bila anak sudah tampak lelah.
 

 



Artikel Rekomendasi