Kenali Tanda Anak Autisme

 

Foto: shutterstock





















Kita tidak pernah bisa mengantisipasi, apakah kita akan melahirkan anak dengan autisme atau tidak. Kalau bisa memilih, pasti kita ingin punya anak yang 'normal', yang mempunyai keterampilan sosial yang baik. 

Ketika kita memiliki anak dengan autisme, banyak pertanyaan berseliweran di pikiran. Kok, bisa? Saya makan apa selama hamil? Autis itu genetis atau tidak? Apakah suamiku yang........? Mengapa tidak terdeteksi sejak dia lahir? 

Autisme juga disebut ASD atau autism spectrum disorder. Yaitu kondisi perkembangan yang rumit yang menyangkut kesulitan berinteraksi dengan orang lain, kesulitan berkomunikasi verbal dan non verbal, dan melakukan gerakan-gerakan yang repetitif. Pada setiap anak dengan autism, gejalanya bisa berbeda.


Kalau tahu penyebabnya, harusnya tahu cara mencegahnya. Begitu pikiran bunda. Sayangnya tidak ada penyebab tunggal. ASD empat kali lebih banyak disandang oleh anak  laki-laki dibanding anak perempuan. Banyak anak perempuan dengan ASD menunjukkan tanda atau gejala lebih ringan dibanding anak laki-laki.

Autisme adalah kondisi seumur hidup. Tidak bisa disembuhkan, tetapi banyak anak dengan ASD dapat tetap mandiri, produktif di usia dewasa, dan hidup makmur.

ASD sering bisa didiagnosa pada anak-anak dengan bermacam tanda pada usia 2 sampai 3 tahun. Tetapi ada anak yang tumbuh kembangnya normal sampai masa toddler, lalu tiba-tiba  perkembangannya terhenti.

Perlu bantuan dari ahli khusus yang mengerti terhadap gangguan perkembangan anak. Menurut Dr.Rebecca Landa, Direktur Center for Autism and Related Disorders di Kennedy Krieger Institute, Baltimore, ada beberapa tanda anak autisme yang bisa orangtua kenali, diantaranya:
  • Anak jarang tersenyum ketika didekati.
  • Jarang meniru suara dan gerakan orang lain.
  • Tertunda atau tidak sering mengoceh.
  • Tidak konsisten menanggapi jika dipanggil namanya.
  • Jarang melakukan kontak mata.
  • Melakukan gerakan tubuh yang tidak biasa, seperti memutar pergelangan tangan,  atau melakukan perilaku repetitif lainnya.
  • Saat Anda ingin meraihnya, dia tidak menyambut dan tidak menanggapi.
  • Mengalami keterlambatan perkembangan motorik, termasuk  berguling, mendorong dan merangkak.(me)
Baca juga:
Ganguan Spektrum Autisme
Mengasuh anak autis
Memahami Anak Autisme

 



Artikel Rekomendasi