Bayi Puasa ASI Sebelum Operasi

 

Bayi tidak boleh mengonsumsi air susu ibu (ASI) sebelum operasi untuk menyelamatkan nyawanya. Puasa ASI ini dilakukan untuk menghindari muntahannya masuk ke paru-paru saat diorepasi. Bagaimana ia bisa bertahan tanpa air susu ibunya?

SEBELUM OPERASI. Masih bisa disusui atau diberi cairan hingga beberapa jam sebelum operasi.
  • 8 jam sebelum operasi selain ASI, bayi usia di atas 6 bulan bisa diberi makanan padat pertamannya.
  • 4 jam sebelum operasi, Asosiasi Ahli Anesti AS merekomendasikan pemberian ASI atau susu formula bagi bayi yang sudah lulus ASI ekslusif.
  • 2 jam sebelum operasi, Anda bisa memberi cairan bening seperti air putih atau jus, misalnya jus apel yang mudah dicerna.
Beberapa ahli anesti menggolongkan ASI sebagai cairan bening juga, sebab mudah dicerna oleh bayi sehingga masih bisa diberikan sekitar 2-3 jam sebelum operasi. Namun sebaiknya, tanyakan kepada dokter yang menangani operasi mengenai aturan berpuasa sebelum operasi ini.
Agar bayi bisa menjalani proses puasa:
  • Tenangkan bayi dengan berjalan-jalan sambil menggendongnya dalam posisi agak tegak. Hindari menggendong bayi sambil duduk. Bayi justru semakin rewel karena dia mengira akan disusui. Minta bantuan suami untuk menenangkan bayi.
  • Berikan ‘penenang’ berupa selimut atau putar musik lembut yang biasa mengantarnya sebelum tidur.
  • Usahakan agar bayi tetap menjalankan rutinitas yang sama sebelum operasi.
SELAMA OPERASI. Operasi bisaberlangsung beberapa jam, sehingga jadwal menyusui terlewat sehinggapayudara Anda terasa penuh dan tidak nyaman. Belum lagi proses menungguoperasi, Anda semakin stres, padahal ibu yang menyusui perluketenangan. Jangan biarkan produksi ASI terganggu, perah dan simpan ASIAnda.
  • Tanyakan apakah ada ruangan untuk memerah ASI di rumah sakit.
  • Jangan lupa tuliskan data lengkap pada label botol ASI.
  • Tanyakan apakah ada tempat penyimpanan ASI sementara. ASI bisa bertahan 1-2 hari dalam lemari pendingin, bahkan bisa tahan beberapa bulan bila dibekukan. Perah ASI di waktu yang sama Anda menyusui bayi. Kebiasaan ini akan mempertahankan produksi ASI meski bayi Anda sementara absen dari aktivitasnya menyusu.
  • Bila ASI Anda belum keluar, karena baru saja melahirkan, tetap saja perah ASI setidaknya 8 kali sepanjang 24 jam pertama. Awalnya, seperti tidak menghasilkan apa-apa, bahkan Anda mungkin hanya mendapat beberapa tetes, tapi susu pertama ini kaya klostrum yang penuh gizi dan untuk ketahanan tubuh yang diperlukan bayi.
SETELAH OPERASI. Bayi masih dalam pengaruh bius hingga ia akan enggan menyusu. Anda tak perlu panik dan terburu-buru, sebaiknya:
  • Jangan paksa ia segera menyusu, tunggu sampai pengaruh anestesinya perlahan-lahan menghilang hingga ia siap menyusu lagi.
  • Bila diperbolehkan menggendongnya, taruh bayi di dada meski ia terlalu lemah untuk bisa menyusu. Tindakan ini menstimulasi payudara dan membantu saat Anda harus memerah ASI.
  • Jika bayi hanya masih menyusu sedikit, lanjutkan dengan memerah ASI. Kosongkan payudara untuk mempertahankan produksi ASI agar tidak terganggu dan menghindari penyumbatan saluran ASI.
  • Hindari memberikan ASI di dalam botol atau memberinya empeng karena membuat bayi bingung puting.



 



Artikel Rekomendasi