Hidung dan Telinga Bayi

 

Bayi baru lahir organnya belum sepenuhnya matang. Tulang rawan yang membentuk hidung dan telinga masih lunak agar tidak membahayakan bayi saat melewati jalan lahi. Tulang rawan yang masih lunak  akan mempengaruhi bentuk telinga dan hidung.

Hidung pesek. Bila bentuk hidung bayi Anda tampak bengkok atau rata alias pesek saat lahir, padahal hidung kedua orangtuanya mancung, itu akibat tertekan plasenta dan tekanan selama melewati jalan lahir. Di minggu pertama, bayi baru menunjukkan bentuk hidungnya yang sesungguhnya, mirip hidung ayah atau lebih mirip hidup ibunya. Saat bernapas, bayi cenderung menggunakan hidungnya. Namun karena saluran udara yang sempit dan masih ada sejumlah cairan atau lendir di saluran pernapasan, napasnya berbunyi atau terdengar berat meski bayi tidak menderita batuk-pilek atau gangguan lain. Bersin juga normal dijumpai pada bayi baru lahir, bersin merupakan refleks normal dan buka karena terjadinya infeksi, alaergi atau gangguan lain.

Telinga terlipat. Cuping telinga bayi bisa terlipat keluar, atau seperti menempel di kepala. Daun telinga bayi baru masih lembut dan lentur karena tulang rawan pembentuk daun telinga belum mengeras. Hindari melakukan tindakan apapun untuk membuat telinganya kelihatan bagus. Hal itu tidak akan membantu, malah dapat menimbulkan iritasi. Sebaiknya kembalikan posisi tidurnya yang miring untuk memastikan telinganya tidak terlipat karena tertindih kepala bayi. Selain itu, beberapa  hari setelah kelahirannya, ada kemungkinan seperti ada lesung atau lekukan di depan daun telinga bayi. Hal ini merupakan bawaan lahir yang bersifat permanen dan hanya terjadi pada sekitar 1% kehamilan. (me)

Baca juga:
Membersihkan Hidung Bayi
Merawat Bayi Pilek
6 Fakta Telinga Bayi
Rambu-rambu Tindik Telinga Bayi

 



Artikel Rekomendasi