Lindungi Bayi Dari Bahaya Pneumonia

 

The forgoton killer, sebutan WHO bagi penyakit pneumonia, yang termasuk dalam kumpulan penyakit IPD. Bayi Anda sudah terlindungi?

Pneumonia atau radang paru adalah penyakit yang terlupakan. Padahal, berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia WHO tahun  2003, penyakit ini merupakan penyebab kematian balita terbanyak, di atas campak, rotavirus, tetanus dan hepatititis B.     

Penyakit ini disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae, bakteri yang memiliki lebih dari 90 tipe dan 11 di antaranya tergolong jenis berbahaya. Bakteri ini ditemukan pada tenggorokan dan rongga hidung anak dan orang dewasa sehat, mudah menyebar akibat terpercik ketika orang tersebut batuk, bersin atau berbicara.

Bila bayi terjangkit bakteri ini, maka bakteri akan hidup normal di dalam rongga hidung dan tenggorokannya. Namun, pada saat kondisi bayi turun atau baru sembuh dari penyakit, bakteri ini bisa menginfeksi.

Makin mengancam bayi dan balita. Dalam skala "ringan" dan tidak menyebar ke dalam darah, infeksi bakteri S. pneumoniae  dapat menyebabkan radang telinga dan sinusitis. Dalam skala berat, menyebabkan pneumonia (radang paru) dan penyakit lainnya, yang dapat berkembang menjadi ganas dan mematikan.
 
Hasil riset di  negara-negara Asia menunjukkan keganasan pneumonia. Di Philipina, Research Institute of Tropical Medicine akhir tahun 1990 melaporkan, 35% bayi dan anak yang terkena infeksi pneumococus meninggal dunia. Di Hong Kong, penelitian Dr. Susan Chiu menyebutkan 19,4% anak membawa bakteri pneumococus di saluran pernapasan mereka.

Di Malaysia, National Morbidity Survey tahun 1996 menyebutkan infeksi bakteri pneumococus adalah penyebab dari 1/3 pasien balita yang meninggal akibat Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Di Singapura, tahun 2003, ahli kesehatan Chong CY melaporkan bakteri pneumococus menyebabkan infeksi pada anak usia 1-5 tahun. Angka kesakitan meningkat dari 0% pada tahun 1988 menjadi 10,5% pada 1999 atau dengan kata lain, penyakit ini semakin mengancam bayi dan anak-anak.

Orang tua kerap tidak paham bila bayinya menderita pneumonia, sebab gejala penyakitnya mirip influenza biasa: demam tinggi, lemah, lemas, batuk berdahak, denyut nadi cepat, terkadang disertai mual, muntah dan nyeri kepala. Pada bayi, gejala kasat mata yang terlihat adalah rewel dan tidak nafsu makan.

Baca:
Pneumonia dan IPD


 



Artikel Rekomendasi