Otak Bayi Berkembang Saat Tidur

 

Tidur bagi bayi bukanlah kegiatan sia-sia! Tapi berpengaruh terhadap kesehatan, konsentrasi, emosi dan kecerdasannya.

Saat menggendong bayi, mengayun-ayunnya agar tertidur, Anda akan melihat  secara perlahan kelopak matanya terututup, namun bergerak-gerak. Kaki dan tangannya kadang  bergerak seperti terkejut. Sesekali ia menyunggingkan senyum. Sementara napasnya tidak teratur. Saat itulah bayi sedang memasuki tahap tidur aktif atau rapid eye movement (REM).  Bayi menggunakan 50% persen tidurnya pada tahap ini, sedangkan orang dewasa 20%.

Otak berkembang. Dalam buku “Healthy Sleep Habits, Happy Child,” Marc Weissbluth menulis, tidur  REM dapat membantu mengarahkan perkembangan otak bayi di awal kehidupan. Saat itu otak mengembangkan sinapsis, yaitu koneksi penting yang memungkinkan manusia belajar, bergerak, berpikir dan mengembangkan berbagai keterampilan baru.

Hormon pertumbuhan. Saat tidur kadar hormon pertumbuhan juga tinggi. Hormon pertumbuhan ini tugasnya adalah menstimulasi pertumbuhan tulang dan jaringan. Selain itu  membantu memperbaiki dan memperbarui sel-sel kulit, sel darah dan sel saraf otak. “Kemampuan kognitif, mental, emosi dan konsentrasi juga dibangun saat tidur. Itu sebabnya tidur yang berkualitas sangat dibutuhkan.

Siklus tidur. Di awal kelahiran hingga usia 1 bulan 80% kegiatan bayi adalah tidur, sekitar 16 – 22 jam.  Siklus  tidur bayi  lebih pendek dibanding orang dewasa, meski  waktu tidurnya lebih panjang. Ini bisa dilihat dari seringnya ia terbangun, tidur, dan bangun lagi, tak terkecuali di malam hari, yang membuat  Bunda dan Ayah baru harus pandai-pandai mengatur jadwal tidur.

Pola tidur. Bayi yang sehat umumnya tidak akan mengalami kesulitan tidur. Hanya saja pola tidur setiap bayi  berbeda.  Ada bayi yang  mudah tidur pulas dan  mudah bangun dan ada yang sulit terlelap dan mudah bangun.  Biasanya bayi akan terbangun jika lapar, popok kotor, kepanasan dan terlalu berisik.  Maka penting bagi Anda untuk membuat  kamar dengan suasana tenang, lampu redup, suhu tidak terlalu dingin dan panas dan tidak membuat suara-suara yang mengganggu tidurnya.

Kekurangan tidur pada bayi akan mengganggu pertumbuhan hormonnya. Sistem kekebalan tubuhnya akan menurun karena sel darah putihnya menurun. Keadaan ini akan membuatnya rewel dan mudah menangis. Anda sebagai orangtua tentu akan tidak nyaman dengan keadaan ini dan menjadi kurang tidur pula. (me)

 



Artikel Rekomendasi