'Pelajaran' Bayi Saat Menyusu

 



Sesaat setelah dilahirkan, bayi sudah  peka terhadap stimulus yang diberikan oleh lingkungan sekitar.  Dan di awal kehidupannya, dunia yang kerap ia nikmati adalah bersama Bunda, saat ia melahap ASI. Selama bermenit-menit dan beberapa kali sehari itu,  ia mempelajari banyak hal lewat panca inderanya. Inilah  ‘petualangan’ pertama yang akan ia ungkapkan jika ia bisa bercerita.


1.    Bayi senang mencium berbagai aroma yang Bunda bawa. 
Aku tahu harum  Bunda sehabis mandi. Aku juga tahu Bunda habis makan duren, pisang atau avokad, sepulang kerja dan saat Bunda ganti baju bersih. Meskipun baru lahir, hidungku bisa mencium bau, lho. Melalui hidung ini   pula aku jadi tahu Bunda ada di dekatku atau  tidak. Aroma tubuh Bunda itu membuatku tenang,   aman dan membuatku lahap minum susu. Bunda, sehabis mandi tak usah pakai wangi-wangi parfum ya.  Bau parfum yang tajam menghilangkan aroma bau kesukaanku. Kalau harum bunga segar yang Bunda selipkan di telinga, bolehlah.    

2.    Secara perlahan bayi mulai bisa melihat wajah, rambut dan warna pakaian yang bunda kenakan dengan jelas. 
Aku bisa merasakan dekapan Bunda. Awalnya aku memang belum bisa melihat wajah Bunda seperti apa. Tapi lama-lama, mataku makin terang, waktu menyusu aku bisa melihat mata Bunda saat menatapku. Alisnya yang kadang bergerak-gerak lucu, hidungnya yang kadang mengernyit saat gemas melihat aku. Kalau Bunda rambutnya beda, aku  lupa sama Bunda. Kalau kacamatanya dilepas, aku juga agak bingung.  Aku suka sekali  menatap wajah Bunda. Jadi, Bunda jangan tengok sana-sini. Wow! Bunda tampak jelas kalau bajunya  warna  merah, kuning dan hijau terang.  Aku suka warna itu.

3.    Kaki bayi akan menendang-nendang pertanda senang  saat mendengar sapaan Bunda. 
Sapaan Bunda “Halo, nak, apa kabar?” membuatku senang.  Aku tahu, kalau Bunda berkata begitu, berarti   Bunda siap menyusui.  Menyusu itu enak, bikin perutku kenyang dan ngantuk. Klau Bunda menyanyi, aku jadi ngantuk sampai tertidur. Bunda sering bangunin aku, apakah aku sudah kenyang apa belum. Kalau aku belum kenyang, aku menyusu lagi.  Bunda suka nyanyi, Bunda juga sering ngomong. Kalau aku sudah besar aku juga bisa ngomong dan nyanyi seperti Bunda. Bunda kalau cerita asyik. Aku suka sekali mendengar suara Bunda. Ceritanya banyak, ada hujan, ada kucing, bunga, kantor Bunda, Ayah. Akan kuingat kata-kata Bunda itu.  Bunda juga suka berdoa katanya. Aku belum tahu, Bunda ngomong sama siapa. Tapi katanya itu berdoa.  

4.    Apa ya  kira-kira rasa ASI kali ini? Mudah-mudahan Bunda mengenalkan rasa baru. 
Bunda makan apa saja, aku bisa tahu, lho. Rasa susu Bunda beda-beda. Kadang rasa pahit, pedas, asem, asin, dan manis.   Itu sebabnya aku selalu semangat kalau mau menyusu Bunda. Tapi juga deg-degan sih. Aku bosan kalau Bunda makannya itu-itu terus. Coba Bunda lebih makan banyak macam makanan. Tapi aku tidak terlalu suka kalau Bunda makan yang pedas-pedas, karena perutku mulas, melilit. Tapi Bunda nggak tahu itu.  

5.    Tanganku bisa menyentuh pipi, wajah dan kadang mata yang membuat Bunda memejamkan mata karena kaget.
Oh, tanganku bisa kuangkat sampai ke wajah Bunda.  Kulit Bunda terasa halus, bentuk hidungnya  bergelombang, bulu mata halus dan ada yang kasar-kasar di atas mata Bunda. Alis namanya. Rambut Bunda bikin geli leherku. Kalau jari Bunda ditaruh di telapak tanganku, akan kugenggam erat-erat.  Kalau di baju Bunda ada sesuatunya, aku kadang-kadang merasa sakit. Nusuk-nusuk. Apa itu namanya? Manik-manik? 



Baca juga:
Kombinasi ASI dan Susu Formula, Baik Untuk Si Kecil?
5 Mitos Menyusui, Benarkah?
Apa Kontrasepsi Tepat Untuk Ibu Menyusui?

 



Artikel Rekomendasi