Memahami Perspektif Bayi

 



Memasuki usia 6 bulan bayi mulai mengembangkan kemampuan dan“gaya” persepsi—yakni waktu dan perhatian yang diberikan untuk membaca situasi sebelum membuat keputusan dan bertindak.

Secara umum, gaya persepsi seseorang masuk ke dalam salah satu dari dua tipe: reflektif atau impulsif. Bayi yang reflektif cenderung melihat sesuatu dengan daya konsentrasi kuat dan mampu berdiam diri. Sementara bayi yang impulsif punya kecenderungan mudah terpancing, namun juga mudah bosan dalam waktu singkat.

Tak jadi masalah termasuk yang mana gaya persepsi bayi Anda, karena setiap bayi mengembangkan kemampuan mental yang luar biasa, terutama melalui kegiatan bermain. Anda bisa membantunya dengan memberikan banyak pengalaman baru yang menarik bagi bayi.

Dalam buku Baby Minds oleh Linda Acredolo, Ph.D. dan Susan Goodwyn, Ph.D., orangtua diajak memahami bahwa perspektif bayi bisa sangat berbeda. Apa yang menarik bagi kita belum tentu menarik baginya. Kuncinya, pahami kehendak bayi dan tanggapi kebutuhannya. Bayi belajar jauh lebih cepat saat ia memelajari apa yang menarik baginya, bukan yang terbaik menurut Anda.




•    7 bulan:
Bayi mulai memaknai kata-kata yang didengarnya. Ia mengerti saat Anda mengatakan “tidak”. Bayi juga mulai menunjukkan ketertarikan pada mainan dan mampu mengamati benda-benda di sekitarnya. Saat mainannya terjatuh ia akan mencari, pertanda memorinya sudah berkembang.

Bantu dia...
Jika Anda melihatnya sedang berusaha meraih benda yang jauh dari jangkauan, jangan langsung membantunya. Biarkan ia melatih kegigihan dan terbiasa berusaha dalam memperoleh sesuatu.




•    8 bulan:

Bayi menunjukkan perkembangan daya ingat yang luar biasa di usia ini. Coba perhatikan, ia akan bereaksi pada nyanyian dan permainan yang sering didengarnya, serta menoleh saat namanya dipanggil. Ia juga mengembangkan kemampuan mengantisipasi tindakan, seperti menyodorkan kedua tangan saat Anda mencuci tangannya.

Bantu dia...
Ketimbang selalu melarangnya memegang benda-benda ‘berbahaya’ di rumah, sediakan sebuah activity center dengan benda-benda yang bisa dipukul, diputar, diremas, dibunyikan, atau digigit untuk memuaskan minatnya bereksplorasi.




•    9 bulan:

Di usia ini, bayi mulai bereaksi terhadap rutinitas. Ia akan melambaikan tangan saat berpisah atau menjulurkan kaki saat akan dipakaikan kaus kaki. Ia menghapal letak benda-benda berikut nama dan fungsinya, misalkan sisir untuk rambut, botol untuk minum. Yang juga menakjubkan baginya adalah melihat benda-benda terjatuh. Saat bayi menjatuhkan sendok, diambil oleh Anda, ia akan menjatuhkannya lagi dan lagi. Ia bukan berusaha membuat Anda marah, kok. Secara alami pemandangan ini memang sangat menarik baginya.

Bantu dia...
Tanyakan pada bayi, “di mana bonekanya?” atau “ayah mana?” untuk membantunya melatih pemahaman penting bahwa benda-benda tetap ada meskipun tak terlihat olehnya.




•    10 bulan:
Bersiaplah terkejut saat bayi mulai bisa menunjuk gambar benda yang dikenalnya di buku, meskipun ia belum dapat berkonsentrasi dalam waktu lama. Ia mulai bisa mengucapkan satu dua patah kata yang bermakna. Bayi usia ini juga sudah memahami kata-kata serta konsep sederhana seperti “di sini” dan “di sana”, “keluar” dan “masuk”, serta “atas” dan “bawah”.

Bantu dia...
Saat bayi menjatuhkan benda-benda, ia sedang belajar keterampilan “melepaskan” sesuatu dari genggaman. Jangan dicemberuti, ya. Ajak ia untuk mengambil kembali benda yang dilepaskannya, meskipun itu artinya Anda harus rela jongkok berulang kali untuk memberi contoh pada anak Anda.




•    11 bulan:

Bayi Anda mulai suka bercanda dan ia akan berulangkali melakukan apa pun yang membuat Anda tertawa. Di usia ini ketertarikannya akan buku akan semakin terasah, terutama jika Anda terbiasa membacakannya buku sejak dini. Jika Anda memanggilnya, ia akan mengulang namanya. Ia juga akan menggelengkan kepala untuk menolak, menandakan kemampuan berekspresi yang kini mulai matang. Bayi di usia ini senang membuat kebisingan dan akan dengan senang hati menggoyangkan atau memukul apa pun yang menimbulkan bunyi.

Bantu dia...
Ajak ia bermain ciluk ba, permainan favorit semua bayi. Saat membacakan buku bergambar, tunjuk benda-benda berikut namanya, kemudian minta bayi mengulangi menunjuk benda-benda yang Anda sebutkan.




•    12 bulan:

Ia mulai bisa mengucapkan dua tiga kata yang bermakna. Bayi sudah bisa mengambil mainan dan memberikannya kepada Anda, serta menunjuk benda-benda yang dikenalinya secara spontan. Ia sudah bisa memahami pertanyaan sederhana dan mulai menikmati buku-buku bergambar. Saat berganti baju, ia akan mengangkat kedua tangan untuk membantu Anda melepaskan bajunya.

Bantu dia...
Biasakan menunjuk sembari menyebutkan nama-nama benda di sekitarnya. Saat beraktivitas, sebutkan apa yang sedang Anda lakukan dengan terperinci, misalnya, “Bunda cuci tangan” atau “Bunda minum air” untuk membantunya memaknai benda serta kegiatan sehari-hari.




•    15 bulan:

Ia akan sangat senang membantu pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengelap, dan mengepel. Meski pun ia belum sepenuhnya mengerti arti setiap kata, namun bayi di usia ini sudah mengerti kalimat-kalimat yang lebih kompleks.

Bantu dia...
Berikan ia sapu kecil untuk meniru Anda melakukan pekerjaan beberes, atau kereta dorong kecil untuk menemani Anda “berbelanja”. Ini akan menstimulasi pencapaian, meningkatkan rasa percaya diri sekaligus melatihnya mandiri.




•    18 bulan:

Memasuki usia ini, ia sudah mampu diajak berkomunikasi dengan lebih mantap dan sudah mengerti prinsip sebab akibat. Anda mulai bisa menilai gaya persepsi mana yang paling mendekati karakteristik anak.

Lakukan tes kecil: tunjukkan sebuah kartu bergambar, dengan beberapa kartu bergambar lain di bawahnya. Minta ia memilih gambar yang paling serupa dengan gambar di kartu pertama. Bayi yang reflektif akan memerhatikan seluruh gambar dengan seksama sebelum membuat pilihan, dan biasanya pilihannya benar.

Sementara bayi impulsif akan melihat sekilas semua gambar, lalu mengambil keputusan dengan cepat, yang sering salah. Anak reflektif biasanya akan lebih bisa mengikuti pelajaran dengan baik saat bersekolah kelak, terutama di kemampuan membaca. Namun bukan berarti reflektif selalu bagus, karena di beberapa kesempatan seperti saat melakukan permainan, anak impulsif akan lebih cepat mengambil keputusan dalam waktu singkat.

Bantu dia...
Ajarkan bayi untuk merangkai kata-kata ke dalam kalimat sederhana. Perkenalkan ia konsep kepemilikan, terutama dengan benda-benda miliknya: “Ini bolamu, itu bola kakak”.

(IKA/ERN)

 



Artikel Rekomendasi

post4

Cara Tepat Bergawai pada Anak

Data riset brand smartphone Huawei tahun ini, 87% orang tua Indonesia memberi gawai ke anak. Dan anak-anak usia 5 hingga 8 tahun di negeri ini, sudah memakai gawai. ... read more