Bayi, Ayo, Merangkak!

 

Di usia 6 bulan ke atas, bayi pada umumnya sudah sangat aktif. Istilah "tidak bisa diam" pun menjadi nama tengah bayi usia ini. Sebenarnya, Anda tak perlu terlalu khawatir. Sebaliknya gunakan kesempatan ini untuk melatih ketrampilan bergerak secara merayap serta koordinasi mata-tangan-kaki.
 
  •  Persiapan:
  •  
  • - Matras atau alas yang agak berat sehingga tidak mudah tertekuk
  •  
  • - Handuk tebal
  •  
  • - Mainan yang sangat disukai anak
  •  
Cara Bermain:
Anda bisa menamai permainan ini menjadi "Permainan Kucing Mengejar Tikus" atau "Permainan Kucing Mencari Anaknya". Sambil memberi contoh caranya merangkak, silahkan Anda mengeong atau bernyanyi.

Tahapan Perkembangan bayi 6 - 7 bulan:
Ketika bayi 6 - 7 bulan sudah mulai dapat berguling untuk tengkurap, serta mengangkat tubuhnya untuk bertumpu pada kedua tangannya, biasanya ia mulai bergerak seakan-akan hendak mendorong tubuh ke depan. 

Tentu saja untuk menuju pada tahapan merangkak, awalnya tidak mudah.  Untuk membantunya, cobalah siapkan gulungan handuk, letakkan pada ujung kedua kakinya. Kedua kaki kemudian dapat bertumpu pada gulungan handuk sehingga terdorong dan bergerak maju. Jika perlu Anda dapat meletakan ‘pancingan’ berupa mainan di depannya untuk diraih. Beri pujian sesekali ia berhasil maju, meskipun sedikit, sehingga  membuatnya ingin mencoba dan mencoba lagi. Jika sudah trampil, maka bayi Anda akan berhasil ke tahapan berikutnya, yaitu; merangkak.

Manfaat permainan:
Otot-otot bayi berkembang dan lebih menguat, bermula dari bagian kepala, leher, bahu dan tangan. Lalu menuju ke bawah belakang, mulai dari pantat, paha kemudian betis.  Di usia ini, bagian bawah tubuh bayi mulai berkembang dengan baik, itu sebabnya ia mulai dapat didudukkan.  Namun bagian kakinya belum terlalu kuat untuk merangkak.  

Permainan ini merupakan kegiatan sederhana yang membantu menguatkan otot-otot kaki bayi, sekaligus memotivasinya untuk mulai bergerak maju.  Dengan melakukan permainan sederhana ini, bayi sekaligus melatih keseimbangan tubuh serta ketrampilan motorik kasarnya. 
 
Gerakan simultan tangan kanan-kiri serta kaki kanan dan kiri ketika merangkak mengaktifkan potensi belahan otak (hemisfer) kanan dan kiri sehingga terjadi integrasi atau kerja sama antarkeduanya.  Dengan cara ini maka sirkuit-sirkuit informasi dari kedua belahan otak cepat menyilang, menyebabkan kemampuan serta kesiapan anak nantinya untuk menyerap berbagai informasi di sekeliling terstimulasi dengan maksimal.

 



Artikel Rekomendasi