Sudah 1,2 Juta Bayi Di-Skrining Hipotiroid Kongenital
Berdasarkan laporan Kemenkes RI dan IDAI selama setahun ini, sebanyak 1,2 bayi baru lahir tercatat sudah mendapatkan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK). ... read more
Normalkah pertumbuhan bayi Anda? Anda bisa mendeteksi secara dini gangguan tumbuh kembang bayi Anda. Cara deteksinya mudah, kok!
Coba perhatikan, setiap kali membawa bayi ke dokter untuk imunisasi atau karena sakit, pasti bayi akan ditimbang, diukur panjang badannya dan lingkar kepalanya. Pengukuran fisik bayi ini adalah bagian dari faktor tumbuh kembang seorang anak. Kedua hal ini adalah hal yang utama, hakiki dan khas pada anak.
Apa yang disebut tumbuh kembang anak? “Tumbuh” sebenarnya adalah faktor pertumbuhan yaitu proses bertambah banyaknya sel-sel tubuh serta bertambahnya jaringan antar sel. Sedangkan yang dimaksud dengan “kembang” adalah faktor perkembangan yaitu proses pematangan fungsi dari organ tubuh termasuk berkembangnya kemampuan mental atau intelegensi serta perilaku anak.
Berikut akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan faktor pertumbuhan anak dalam satu tahun pertama kehidupannya.
Tiga Ukuran Fisik. Pengukuran fisik anak disebut pengukuran antropometri atau berkaitan dengan tubuh. Angka-angka yang tertera dari hasil pengukuran fisik bayi itu dicatat di buku kecil berisi catatan kesehatan bayi. Ketiga pengukuran fisik ini dilakukan terhadap bayi sejak saat ia dilahirkan.
Hasil penilaian itu dicocokkan dengan menggunakan grafik pertumbuhan yang berlaku untuk suatu masyarakat, sehingga dokter dapat mengevaluasi dan melihat perkembangan fisik bayi.
Di Indonesia, grafik pertumbuhan yang dipergunakan berdasarkan NCHS (The National Centre for Healts) dari Amerika Serikat. Grafik inilah yang digunakan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS), atau buku catatan kesehatan anak yang diberikan pada orang tua. Grafik tersebut terdiri dari grafik pertumbuhan berat badan, lingkar kepala dan panjang badan sesuai usia dan jenis kelamin bayi.
Berdasarkan laporan Kemenkes RI dan IDAI selama setahun ini, sebanyak 1,2 bayi baru lahir tercatat sudah mendapatkan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK). ... read more
Popok basah hingga konsumsi makanan anak bisa menjadi penyebab ruam di kulitnya.... read more
Awalnya mencoba memiringkan badannya, kemudian ia mulai mendorong pada posisi telungkup, ... read more