Sudah 1,2 Juta Bayi Di-Skrining Hipotiroid Kongenital
Berdasarkan laporan Kemenkes RI dan IDAI selama setahun ini, sebanyak 1,2 bayi baru lahir tercatat sudah mendapatkan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK). ... read more
Telur sangat baik diberikan pada bayi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam masa pertumbuhan. Selain kaya nutrisi, mudah dicerna dan diserap tubuh, telur juga mudah diolah. Telur bisa dikenalkan pada bayi saat usia 6 bulan ketika ia mulai diberi makanan pendamping ASI. Dahulukan pemberian kuning telur. Jika muncul reaksi alergi, tunda pemberian sampai bayi berusia 1 tahun. Reaksi alergi umumnya muncul dalam bentuk pembengkakan di sekitar mulut tidak lama setelah makan telur.
Jika bayi tidak alergi telur, maka telur dapat diberikan 1 - 2 butir seminggu sebagai awal. Kemudian berikan 3 - 4 butir telur seminggu di usia balita untuk mendukung pertumbuhan yang baik. Namun, selain telur, ia juga tetap harus diberi pangan hewani berprotein tinggi, seperti daging ayam atau hati. Telur ayam kampung lebih baik karena komposisi asam amino penyusun proteinnya lebih tinggi dibanding ayam negeri. Anda juga bisa memberi telur puyuh pada bayi.
Kandungan gizi telur biasa-telur omega-3 (per 60 gram)
Kandungan Gizi | Telur Omega-3 | Telur Biasa |
Energi (Kal) | 58,3 | 84 |
Protein (g) | 5,8 | 6,6 |
Lemak (g) | 3,9 | 6,2 |
Omega 3 (mg) | 618 | 38 |
Omega 6 (mg) | 999 | 4806 |
Asam lemak tak jenuh (mg) | 1500 | 1383 |
Kolesterol (mg) | 188 | 260 |
Vitamin E (IU) | 6,4 | 1,8 |
Berdasarkan laporan Kemenkes RI dan IDAI selama setahun ini, sebanyak 1,2 bayi baru lahir tercatat sudah mendapatkan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK). ... read more
Popok basah hingga konsumsi makanan anak bisa menjadi penyebab ruam di kulitnya.... read more
Awalnya mencoba memiringkan badannya, kemudian ia mulai mendorong pada posisi telungkup, ... read more