Obesitas Pada Kehamilan

 

Obesitas yang terjadi saat kehamilan terjadi karena pola makan yang tidak terkendali. Atur menu makan agar terjadi penumpukan kalori pada tubuh dan berujung pada kegemukan.

Ada sebagian ibu hamil yang termakan mitos selama hamil, makan untuk berdua. Mereka pun makan dengan porsi berlebih, dan tidak membatasi kalori yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya terjadi kegemukan.

Memang, menjalankan diet  atau pembatasan asupan nutrisi bagi ibu hamil yang obes memang tidak dianjurkan. Di satu sisi, ibu hamil memerlukan nutrisi lebih dibanding sebelum hamil untuk menunjang tumbuh kembang janin, sementara kenaikan berat badan berlebih juga bukan merupakan hal yang baik bagi ibu yang sedang hamil. Untuk itu, bila Anda seorang ibu hamil yang obes, lakukan langkah berikut:
  • Menjalani pemeriksaan rutin. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan di trimester pertama, yakni dengan pemeriksaan gula darah, tekanan darah dan pengukuran berat badan. Pemeriksaan diulangi lagi di trimester ketiga untuk mengetahui apakah Anda berisiko terhadap diabetes atau hipertensi.
  • Membatasi asupan kalori. Coba siasati cara mengolah makanan. Misalnya, makanan diolah dengan cara digoreng atau ditumis agar penggunaan minyak dapat dikurangi.
  • Biasakan sarapan pagi dengan makanan yang kaya nutrisi dan sedikit lemak. Misalnya, roti gandum dengan ayam tumis dan selada atau sereal dengan tambahan buah-buahan segar. Anda sebaiknya tidak melewatkan sarapan pagi karena hanya akan meningkatkan keinginan Anda untuk ngemil.  
  • Menyusun menu seimbang. Bila perlu konsultasikan pengaturan menu selama hamil kepada dokter spesialis gizi di awal kehamilan.
  • Rutin melakukan olahraga selama hamil seperti berenang, jalan kaki, senam dan sebagainya.
Meski sudah melahirkan, dianjurkan agar Anda untuk mengurangi berat badan dengan rutin melakukan olahraga dan terus menyusui. Seorang wanita disebut obes apabila IMT atau indeks masa tubuhnya di atas 30. Klik untuk menghitung IMT. (me)




 



Artikel Rekomendasi