Hamil Sehat di Usia 20-an

 


Beda usia, beda pula risiko dan kondisi kehamilan calon ibu. Secara fisik, usia 20-an, memang merupakan usia paling tepat untuk hamil. Namun ada beberapa kondisi psikologis yang kurang menguntungkan. Kenali, agar Anda tahu dan siap menghadapi tantangan yang mungkin akan Anda hadapi.

Usia 20-an memang masih dianggap sebagai usia paling tepat untuk menikah dan punya anak. Paling tidak pandangan ini masih cukup banyak terjadi di Indonesia. Ada beberapa keuntungan dan tantangan bagi Anda yang hamil di usia 20-an.


Kondisi fisik

- Elastisitas panggul masih bagus.
- Rahim dalam kondisi prima.
- Risiko keguguran kecil karena sel telur relatif muda dan kuat meski di trimester pertama.
- Kualitas sel telur yang baik memperkecil kemungkinan bayi lahir cacat akibat ketidaknormalan jumlah kromosom.
- Fisik masih cukup kuat.


Kondisi psikologis
- Punya cukup waktu untuk aktif mengasuh dan membesarkan anak.
- Kondisi finansial belum mapan.
- Merasa ada penghambat ambisi dan pencapaian karir.
- Ingin punya anak, tapi belum tentu menyukai fase kehamilan. Beberapa calon ibu menunjukkan reaksi emosi yang negatif selama hamil akibat cemas menghadapi persalinan dan kondisi fisik yang tidak menyenangkan.
- Suasana hati lebih fluktuatif karena masih bimbang dalam memutuskan sesuatu dan secara mental harus mempersiapkan diri menjadi ibu.
- Emosi bisa jadi negatif dan tertekan, khususnya karena perubahan  hormonal.  

Jika memang Anda sudah memutuskan untuk hamil dan memiliki anak di usia ini, pelajari tantangan yang ada, dan persiapkan mental Anda untuk menjadi seorang ibu!

Baca juga:
Kehamilan di Usia 30-an
Kehamilan di Usia 40-an
Kehamilan Beda Usia, Beda Kondisi

 



Artikel Rekomendasi