Air Ketuban

 

Selama 9 bulan, janin 'berenang' dalam sebuah kantung setipis balon berisi cairan yang disebut air ketuban. Cairan ini berwarna putih, agak keruh, serta berbau agak amis.

Namun cairan ini bukan sekadar air biasa. Fungsinya banyak dan penting, seperti:
  • Sebagai pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat benturan.
  • Melindungi dan mencegah tali pusat dari kekeringan, yang dapat menyebabkannya mengerut sehingga menghambat penyaluran oksigen melalui darah ibu ke janin.
  • Berperan sebagai cadangan cairan dan sumber nutrien bagi janin untuk sementara.
  • Memungkinkan janin bergerak lebih bebas, membantu sistim pencernaan janin, sistim otot dan tulang rangka, serta sistim pernapasan janin agar berkembang dengan baik.
  • Menjadi inkubator yang sangat istimewa dalam menjaga kehangatan di sekitar janin.
  • Selaput ketuban dengan cairan ketuban di dalamnya merupakan penahan janin dan rahim terhadap kemungkinan infeksi.
  • Pada waktu persalinan, air ketuban dapat meratakan tekanan atau kontraksi di dalam rahim, sehingga leher rahim membuka.
  • Dan saat kantung ketuban pecah, air ketuban yang keluar sekaligus akan membersihkan jalan lahir.
  • Pada saat kehamilan, air ketuban juga bisa digunakan untuk mendeteksi kelainan yang dialami janin, khususnya yang berhubungan dengan kelainan kromosom.
  • Kandungan lemak dalam air ketuban dapat menjadi penanda janin sudah matang atau lewat waktu.
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, jumlah cairan ini terus meningkat. Normalnya, pada usia kehamilan 10 – 20 minggu, jumlah air ketuban sekitar 50 – 250 ml. Ketika memasuki minggu 30 – 40, jumlahnya mencapai 500 – 1500ml.

Baca juga:
Hamil Dengan Air Ketuban Berlebih
Hamil dengan Air Ketuban Minim
Ketuban Pecah Dini

 



Artikel Rekomendasi

post4

Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more

post4

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more