Akuratkah Perkiraan Kehamilan dari USG?

 

Begitu tahu hamil, calon ibu biasanya ingin tahu kapan buah hatinya lahir.
Hampir bisa dipastikan, ia akan mengunjungi beberapa laman kehamilan, memasukkan data, dan dalam hitungan detik akan muncul taksiran tanggal persalinan.
Masalahnya, taksiran persalinan tersebut tidak selalu sama dengan hasil pemeriksaan ultrasonografi (USG). Bila kebetulan sama pun, belum tentu bayi lahir pada tanggal tersebut.

Lebih Akurat dengan USG


Bila pemeriksaan USG dilakukan saat usia kehamilan 7–11 minggu (trimester pertama). Ukuran bayi saat itu belum terlalu besar, jadi dokter bisa mengukur kepala sampai kaki janin (crown rump length atau CRL) dalam satu bidang. Lewat dari 11 minggu, kesalahannya adalah plus minus 7–10 hari. Sementara kalau USG baru dilakukan pada trimester kedua, kesalahannya sudah plus minus 2–3 minggu. Kalau dilakukan pada trimester ketiga, kesalahannya sudah plus minus 3–4 minggu. Jadi, semakin besar suatu kehamilan, semakin tidak akurat untuk menentukan usia kehamilan atau taksiran persalinannya.

Lakukan Croscheck! 

Taksiran persalinan USG  tidak 100% akurat, maka bandingkan taksiran persalinan tersebut dengan taksiran persalinan berdasarkan HPHT. "Kalau menurut HPHT taksiran persalinannya tanggal 1 dan menurut USG tanggal 4, maka ikuti tanggal yang menurut haid. Tapi kalau bedanya sudah lebih dari 10 hari, misalnya 2 minggu, maka hasil USG bisa dijadikan patokan.


Minimalisasi Resiko

Ingat siklus haid Anda, lalu lakukan hal berikut:

  1. Buatlah semacam diary atau catatan harian.
  2. Sempatkan waktu bertemu dokter minimal satu kali di trimester pertama kehamilan.
  3. Lakukan croscheck, cari second opinion dan pantau pertumbuhan bayi.
  4. Pahami tanda-tanda persalinan yang  biasanya diberitahukan dokter saat usia kehamilannya masuk 36 minggu. Ingatlah, kelahiran bayi bisa mulai terjadi sejak usia kehamilan 37 minggu. 

Baca juga:

USG Janin Pada Ibu Hamil

Saat Hamil Kapan Perlu USG

USG Berbahaya Bagi Janin

 

 



Artikel Rekomendasi