Balita Punya Rasa Humor

 

Rasa humor merupakan bekal penting agar anak mudah beralih dari ketegangan, rasa sedih atau tak berdaya menghadapi hidup. Di samping itu, berbagai temuan membuktikan bahwa sense of humor sangat menunjang kesehatan. Berikut tahapan perkembangan tersebut:

Usia

Perkembangan

0-6 bulan

Di usia sekitar 3 bulan, bayi mulai memberi respon terhadap rangsang auditori dan visual. Bayi mulai menyeringai melihat ayah bermimik aneh atau membuat suara-suara lucu. Tapi ia tertawa lebih karena bisa merasakan ayah sedang gembira.

6-12 bulan

Semakin banyak kosa kata yang dikuasi anak, semakin bayi paham situasi sekitar. Meski begitu, tetap saja bukan tertawa Karena paham apa yang sedang pura-pura dilakukan ayahyang tengah bersiul seperti burung.

12-18 bulan

Di usia 15 bulan, anak mulai dapat melakukan simbolisasi. Ia paham ketika ayah meniru ringkikan kuda berarti ayah sedang pura-pura menjadi kuda.

18-24 bulan

Setelah usia 18 bulan, kecerdasan anak berkembang pesat sehingga ia mulai dapat menangkap kejanggalan dari situasi yang dilihatnya. Inilah yang bisanya membuat anak tertawa. Misalnyam ia akan tertawa melihat orang berjalan bukan dengan aki tapi tangan. Atau, mendengat sajak dengan rima yang tidak klop.

2-5 tahun

Balita secara umum tertawa geli ketika menangkap sesuatu yang ganjil atau berlawanan dengan kelaziman. Bisa berupa rangsang adegan film, lagu, situasi keseharian, atau obrolan. Balita juga tertawa melihat adegan kekerasan dalam film kartun. Demikian pula dengan kata-kata kotor yang biasanya mengundang reaksi kejut pada orang dewasa.



 



Artikel Rekomendasi