Bayi Tertular Cacar Air

 

Cacar air atau varisela disebabkan virus Varisela zoster. Penyakit ini sangat mudah menular lewat sentuhan, cairan dari ruam lepuh (blisters) atau lewat udara bahkan saat penderita cacar air bernapas.

Meminimalkan risiko tertular. Anggota yang menderita cacar air harus segera diisolasi sampai semua ruam lepuhnya keluar dan mengering. Namun, upaya ini sering terlambat karena masa 14-16 hari sebelum muncul lepuhan-lepuhan (pustules), penderita cacar sudah bisa menularkan penyakitnya.

Cacar pada bayi. Tidak seperti orang dewasa, bayi sehat yang tertular cacar air biasanya tidak sampai mengalami komplikasi serius. Dia hanya demam diiringi munculnya ruam lepuh. Namun tetap waspada, terlebih jika tetap demam setelah beberapa hari, ruamnya menyebar hingga ke mata, atau kulit sekitar bintik-bintik cacar jadi bengkak, memerah dan tapak kesakitan bila disentuh, segera bawa ke dokter. Kondisi ini bisa menyebabkan infeksi bakteri kulit, radang (pneumonia) atau radang otak (encephalitis).

Poses penyembuhan. Masa inkubasi virus ini berlangsung sekitar 2 minggu, kemudian berlanjut dengan munculnya ruam lepuh. Bayi dinyatakan sembuh bila semua ruam lepuh telah keluar, pecah dan mongering. Biasanya proses ini memakan waktu sekitar satu minggu.

Pengobatan. Andaikan tidak ada komplikasi serius, biasanya dokter hanya memberi obat penurun panas untuk mengatasi demam akibat cacar air.

Atasi gatal pada cacar.
Bayi perlu mandi untuk menghindari infeksi bakteri kulit. Mandikan bayi dengan air dingin atau air suam-suam kuku. Pakaikan bayi sarung tangan agar kukunya tidak emnggoras kulit saat menggaruk-garuk.

Imunisasi.
Belum perlu. Rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi cacar air sebaiknya diberikan pada anak usia 5 tahun.

 
 
 

 



Artikel Rekomendasi