Bolehkah Bayi Ngempeng?

 

Mengisap sesuatu memang membuat balita nyaman dan tenang. Bayi memang mempunyai kebiasaan mengisap sesuatu. Bahkan, tidak sedikit gambar di layar USG yang memperlihatkan janin sedang asyik mengisap jempolnya. Selain untuk memperoleh ASI, kebiasaan mengisap ternyata merupakan cara dan upaya alami bayi untuk mendapatkan rasa tenang dan nyaman di dunia baru di luar rahim ibu, yang belum terlalu dikenalnya. Alsan inilah yang mendasari para ibu yang pro alias setuju memberikan dot atau empeng (pacifier) kepada bayinya.

Di lain pihak, karena hasrat mengisap yang sudah terpuaskan melalui dot atau empeng, bayi jadi malas mengisap puting payudara ibu. Inilah alasan mereka tidak setuju memberi dot. Dr.Cynthia R. Howard, MPH, dokter spesialis anak dari The University of Rochhester School of Medicine and Dentistry, New York, (AS) mengatakan, batasi penggunaan dot hanya saat tidur pada usia 10-12 bulan. Dan jangan meneruskan sampai 3-4 tahun, agar tak mengganggu pertumbuhan gigi dan kesehatan gusi.
Berikut sisi positif dan negatif bayi ngempeng.
Positif:
  • Membantu menenangkan bayi saat rewel.
  • Membantu bayi cepat tidur karena merasa nyaman.
  • Membantu mengalihkan perhatian bayi saat lapar, sementara ibu mempersiapkan diri.
  • Membantu menurunkan risiko sindroma bayi meninggal mendadak (SIDS).
  • Membantu menghilangkan kebiasaan mengisap jempol karena dapat lengsung dibuang.
 Negatif:
  • Menghilangkan keinginan bayi mengisap puting payudara ibu.
  • Menimbulkan ketergantungan bayi untuk mendapatkan kenyamanan dengan bantuan dot.
  • Meningkatkan risiko bayi terkena infeksi saluran telinga.
  • Meningkatkan risiko gangguan pertumbuhan dan kesehatan gusi dan gigi bayi, bila terlalu lama ngempeng. (me)
Baca juga:

 



Artikel Rekomendasi