Gangguan Mual dan Muntah Kehamilan

 

Mual dan muntah adalah gejala wajar dalam kehamilan sebagai bagian dari morning sickness. Namun jika gangguan kehamilan ini sudah semakin parah dan mengganggu proses kehamilan, ibu hamil perlu mengambil langkah untuk mengatasinya.

Namun, sekitar 1,5% - 2% ibu hamil bisa mengalami mual dan muntah secara berlebihan, yang disebut dengan hiperemesis gravidarum. Jika sudah demikian, biasanya ibu sampai tidak bisa makan dan minum sama sekali, kekurangan cairan, gangguan elektrolit, lemah dan tidak bertenaga, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, dan membahayakan janin.

Muntah-muntah berlebihan bisa terjadi sampai usia kehamilan 20 minggu. Akibatnya berat tubuh ibu hamil dapat menurun dan janin kekurangan gizi. Penderita hiperemesis gravidarum perlu dirawat di rumah sakit bila kondisinya semakin parah, seperti dehidrasi (kekurangan cairan) yang hebat sehingga tidak dapat melakukan aktivitas apapun.

Gangguan kehamilan mual dan muntah ini memiliki gejala: muntah terus, lebih dari 3 – 4 kali sehari. Rasa mual dan muntah menyebabkan ibu hamil tidak nafsu makan sama sekali. Berat badan ibu pun turun 2 – 3 kilogram dalam 2 minggu.

Apa penyebab mual dan muntah pada ibu hamil?
Kadar hormon HCG dan esterogen yang meningkat drastis pada trimester pertama akan memicu bagian otak yang mengontrol mual dan muntah. Selain itu, saluran cerna juga menjadi terdesak karena memberi ruang untuk janin tumbuh. Akibatnya terjadi refluks asam (keluarnya asam dari lambung ke tenggorokan) dan lambung bekerja lebih lambat menyerap makanan, sehingga menyebabkan mual dan muntah.

Segera atasi mual dan muntah yang pastinya mengganggu kehamilan Anda! (me)

Baca juga:
Sehatkah Kehamilan Dibarengi Mual dan Muntah?
Cara Alami Atasi Mual
10 Cara Tangani Morning Sickness 
5 Gangguan Saat Hamil

 



Artikel Rekomendasi