Jika Harus Bedrest Pas Hamil

 

Kondisi kehamilan Anda rentan? Hati-hati lho, Bunda. Ada kalanya calon ibu mesti istirahat di tempat tidur karena 'ada apa-apa' dengan kehamilannya. Lalu, bagaimana agar kehamilan itu tetap terasa menyenangkan?

Dari sejumlah kasus, kehamilan tak selalu mulus. Berbagai penyebab membuat sejumlah ibu mesti menjalani kehamilan di tempat tidur, bedrest. Seringkali perintah bedrest membuat ibu dibelit rasa bosan dan berisiko terserang depresi. Padahal, agar bayi bisa lahir sehat, ibu hamil pantang memendam stres berkepanjangan. Mestinya tak perlu stres karena berbagai hal seru bisa dilakukan di tempat tidur!

Istirahat untuk tumbuh kembang. Menurut Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K) Staf Pengajar Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, tujuan utama bedrest adalah beristirahat agar kondisi tubuh ibu bisa optimal bagi pertumbuhan janin. Beberapa penyebab ibu hamil mesti bedrest  dikelompokkan dalam dua kategori berikut.

Ketegori lampu merah. Istirahat total di tempat tidur merupakan harga mati untuk kondisi kehamilan berikut. Patuhi perintah dokter agar proses pemulihan kesehatan sempurna.
  • Tumbuh janin terhambat.
  • Riwayat persalinan prematur.
  • Masalah seputar mulut rahim.
  • Kontraksi sebelum waktunya.
  • Perdarahan.
  • Pecah ketuban.
Isi kegiatan. Pastinya bosan ya, jika harus bedrest terus. Nah, agar tidak bosan, Anda bisa melakukan kegiatan-kegiatan seperti berikut ini:
  • Membaca.
  • Ngobrol dengan sahabat atau saudara.
  • Berkirim e-mail, chatting, menulis blog, atau belanja online, bisa Anda lakukan dengan memanfaatkan laptop.
  • Browsing informasi tentang kehamilan dan parenting.
  • Menulis diary untuk mencurahkan uneg-uneg.
  • Berdandan bisa membantu memperbaiki mood Anda.
  • Manjakan diri dengan pijat khusus ibu hamil.
  • Nonton film baru atau serial seru di DVD.
  • Menyulam, merajut, atau membuat kerajinan tangan lain.
Kategori lampu kuning. Pada sejumlah kondisi berikut ini, umumnya pasien masih bisa mendapatkan ‘keringanan’ dari dokter, berupa izin untuk melakukan sejumlah aktivitas ringan.
  • Morning sickness berat.
  • Menderita penyakit infeksi atau penyakit lainnya.
  • Tekanan darah tinggi (preeklampsia) ringan.
  • Kasus kehamilan ganda.
Aktivitas. Anda memang boleh melakukan aktivitas, tapi perhatikan berat dan intensitas kegiatan Anda ya, Bunda. Berikut adalah beberapa kegiatan yang masih boleh Anda lakukan:
  • Inspeksi rumah. Minta bantuan orang lain untuk mengerjakannya. Tugas Anda sebatas berkeliling dan memberikan instruksi.
  • Menyiapkan makanan. Anda boleh menyiapkan penganan sederhana seperti membuat salad dengan dressing siap pakai atau sekadar mengoleskan selai pada french toast.
  • Olahraga ringan, seperti berjalan kaki sejauh beberapa meter atau menggerakkan kepala dan tangan ke berbagai arah juga sudah cukup memadai bagi Anda.
  • Creambath, potong rambut, atau manicure dan pedicure. Telepon salon langganan dan tanyakan kemungkinan Anda bisa mendapatkan layanan tersebut di rumah.
Bedrest mungkin memang akan terasa membosankan. Namun ingatlah, semua itu Anda lakukan untuk kebaikan bayi Anda kelak. Bayangkan saja saat-saat membahagiakan ketika pengorbanan Anda membuahkan hasil, dan bayi Anda bisa lahir dengan sehat dan selamat.

 



Artikel Rekomendasi