Kenaikan Berat Janin Vs. Bobot Ibu

 

Pertumbuhan janin sebaiknya lebih diperhatikan daripada kenaikan berat badan sang bunda. Ternyata pertambahan kenaikan bobot badan ibu tak selalu berbanding lurus dengan pertambahan bobot janin.

Anda tentu sudah tahu bahwa selama berlangsungnya proses kehamilan, Anda akan mengalami kenaikan berat badan. Kenaikan ini bukan hanya disebabkan terjadinya timbunan lemak, melainkan juga pertumbuhan janin serta pertambahan berat rahim, plasenta, volume darah, cairan ketuban, cairan dalam jaringan tubuh ibu, dan payudara.

Lalu, bagaimana bila berat badan ibu hamil tidak naik, atau malah turun?   Tak perlu khawatir, selama pertumbuhan janin baik.

Pantau pertumbuhan janin. Biasanya, sepanjang pertumbuhan janinnya baik, berat badan  bunda pun akan sesuai yang diharapkan. Itu sebabnya, dokter atau bidan biasanya akan memeriksa pertumbuhan janin saat ibu hamil melakukan periksa rutin. Caranya sederhana, yakni dengan meraba perut bunda untuk mengetahui tinggi puncak rahim (fundus). Jadi, tidak harus dengan pemeriksaan alat USG (ultrasonografi).

Apakah bunda bisa melakukan pemantauan pertumbuhan janin ini sendiri? Agak sulit juga, sih. Makanya, bunda disarankan memeriksakan kehamilannya secara rutin, dan jangan segan bertanya pada dokter atau bidan yang memeriksa.

Walau yang menjadi patokan kesehatan kehamilan bunda adalah pertumbuhan janin, namun masalah berat badan sebaiknya tetap diperhatikan. Perlu bunda tahu, pola kenaikan berat badan yang terbaik adalah yang terjadi secara perlahan dan kontinyu. Untuk itu, waspadalah apabila:
  • Berat badan turun berlebihan pada trimester pertama. Misalnya, turun 10% dari berat badan sebelum hamil. Memang, selama masa ini tidak diharapkan terjadi banyak kenaikan berat badan, bahkan tidak naik atau turun sedikit pun masih tidak apa-apa. Karena, tubuh akan selalu memprioritaskan kebutuhan janin untuk tumbuh, antara lain dengan mengambil cadangan zat gizi dari tubuh bunda. Namun, jika terjadi penurunan berat badan yang berlebihan, artinya sudah banyak cadangan zat gizi bunda yang diambil untuk janin. Kalau sudah begini,  mungkin bunda perlu dirawat di rumah sakit. Jadi, segera hubungi dokter jika  bunda tidak bisa makan seperti/mendekati biasanya, karena amat mual, atau  muntah sepuluh kali dalam sehari.
  • Berat badan naik berlebihan pada trimester terakhir. Misalnya, naik 4 kg dalam sebulan (normalnya 2 kg). Apalagi, kalau kondisi ini disertai  tekanan darah yang tinggi dan ada pembengkakan, terutama di kaki (seperti kaki gajah). Bisa jadi Anda sedang mengalami kondisi yang dikenal dengan istilah  pre-eklampsia. Jadi, segera hubungi dokter jika bunda merasa pembengkakan yang dialami terlalu berlebihan, baik di kaki, muka atau tangan. Mungkin, dokter akan menyarankan bunda banyak istirahat.

Cermat memilih makanan. Total kenaikan berat badan rata-rata selama masa hamil adalah 12-14 kg. Nah, agar berat badan bunda tidak  naik secara berlebihan, upayakan senantiasa makan makanan bergizi baik dan seimbang (tidak mengikuti konsep “makan untuk berdua”).

Selain itu, hindari mengonsumsi terlalu banyak junk food, atau makanan yang banyak mengandung karbohidrat, lemak dan gula saja. Sebaliknya, perbanyaklah konsumsi makanan yang mengandung protein, vitamin dan mineral. Misalnya, daging, ikan, telur, susu, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan segar. Jenis makanan tersebut sangat diperlukan bagi proses tumbuh kembang janin dalam kandungan.

 



Artikel Rekomendasi