Menyiasati Kejang Demam

 

Kejang demam bukan epilepsi. Kenali gejalanya agar bisa diatasi dengan cepat dan tepat.

Kejang demam merupakan kejang yang terjadi karena peningkatan suhu badan anak (demam tinggi). Perlu Anda tahu, toleransi masing-masing anak terhadap demam sangatlah bervariasi. Ada anak yang sudah kejang pada suhu 38 derajat C, tapi ada pula yang baru kejang jika suhu badan mencapai 39 derajat C bahkan lebih.

Kabar baiknya, sebagian besar kejang demam tidak menimbulkan masalah serius. Dengan penanganan yang tepat dan segera, kejang demam yang berlangsung beberapa saat umumnya tak menimbulkan gangguan fungsi otak.

Untuk itu, tak ada salahnya Anda perhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan kejang demam berikut ini.
  • Seorang anak yang terkena kejang demam, biasanya diawali dengan meningkatnya suhu tubuh.
  • Anak dinyatakan demam bila temperatur tubuhnya yang diukur melalui termometer yang diletakkan di ketiak 37,2 derajat C, diukur melalui mulut atau telinga 37,8 deraja C, atau diukur melalui anus 38 derajat C (suhu normal antara 36-37 derajat C). Penting diketahui, Anda tak dianjurkan mengukur suhu hanya dengan menempelkan punggung tangan ke dahi anak.
  • Kaki dan tangan kaku disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat, bola mata berbalik ke atas, gigi terkatup, dan kadang-kadang muntah.
  • Tak jarang si anak berhenti napas sejenak.
  • Pada beberapa kasus, anak tidak bisa mengontrol pengeluaran buang air besar/kecil.
  • Setelah kejang, anak kadang terlihat mengantuk.
  • Yang perlu diketahui, intensitas waktu kejang sangat bervariasi, namun biasanya tidak berlangsung lama, hanya beberapa detik. Sangat jarang kejang demam berlangsung lebih dari 5 menit.
Jika kejang pada anak tak kunjung membaik, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

 



Artikel Rekomendasi