Kualitas Hidup Ibu Menyusui

 

Dibandingkan manfaat menyusui untuk bayi, manfaat menyusui bagi ibu jarang dikupas. Padahal banyak sekali manfaat yang dapat Anda dapatkan dengan menyusui bayi, khususnya dengan memberikan ASI eksklusif.
  1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan mempercepat kembalinya rahim ke ukuran normal. Pernah mendengar istilah Inisiasi Menyusu Dini (IMD)? Inilah salah satu manfaat penting yang ingin didapat dengan menengkurapkan bayi baru lahir di perut ibunya dengan skin to skin contact dan membiarkannya merangkak naik untuk menemukan puting payudara ibu dan menyusu dalam waktu 30-60 menit. Selain memicu dikeluarkannya hormon prolaktin yang akan mempercepat produksi ASI, IMD  juga akan memicu dikeluarkannya hormon oksitosin yang akan merangsang refleks pengaliran ASI dan membuat rahim berkontraksi. Rahim Anda akan menyempit, dan pembuluh-pembuluh darah di rahim yang terbuka akan lebih cepat tertutup. Selanjutnya, proses pengecilan rahim pun akan berlangsung lebih cepat.
  2. Mengurangi angka kematian ibu dan kemungkinan terjadinya anemia karena perdarahan. Dengan melakukan IMD, perdarahan setelah melahirkan akan lebih cepat berhenti. Risiko kematian ibu karena kehilangan banyak darah pun akan semakin kecil. Selain itu, hal ini secara tidak langsung juga akan mencegah atau mengurangi terjadinya anemia atau kurang darah.
  3. Mengurangi kemungkinan ibu menderita kanker payudara, kanker rahim dan kanker indung telur.  Walau mekanismenya belum diketahui pasti, beberapa penelitian memperlihatkan ada hubungan antara kegiatan menyusui dengan turunnya risiko seorang ibu untuk menderita kanker-kanker tersebut.    
  4. Mengurangi kemungkinan ibu mengalami osteoporosis atau keropos tulang di masa yang akan datang. Sama seperti manfaat menyusui bagi ibu terhadap risiko menderita kanker, sampai saat ini masih dilakukan penelitian-penelitian untuk menemukan penjelasan dari mekanisme yang mendukung manfaat tersebut.     
  5. Mengurangi kemungkinan ibu mengalami diabetes tipe II di masa yang akan datang. Hal ini diduga terkait dengan metabolisme gula darah yang menjadi lebih mudah di dalam tubuh ibu yang menyusui.
  6. Menunda kembalinya kesuburan ibu. Penjarangan kehamilan atau KB alami di masa menyusui ini disebut Metode Amenorea Laktasi/MAL atau Lactational Amenorrhea Method/LAM. Efektivitasnya dapat mencapai 98%  bila terpenuhi ketiga syarat berikut: bayi masih diberi ASI secara eksklusif, ibu belum haid, dan bayi masih berusia kurang dari 6 bulan.   
  7. Lebih cepat “membuang” kelebihan berat badan ibu. Selama hamil, tubuh Anda mempersiapkan diri untuk memproduksi ASI, dengan cara menyimpan lemak. Cadangan lemak tersebut diambil untuk menghasilkan ASI. Tubuh juga akan membakar banyak kalori selama proses produksi ASI. Tidak heran jika berat badan Anda akan turun lebih cepat berkat menyusui.
  8. Ekonomis. Pemberian ASI eksklusif menekan anggaran belanja untuk membeli susu formula. Hitung saja, misalnya harga sekaleng susu formula adalah Rp 50.000, dan seorang bayi menghabiskan sekitar 55 kaleng selama 6 bulan, maka penghematan Anda sebesar Rp 2.750.000. Dana ini dapat disimpan untuk kebutuhan lain si kecil, misalnya untuk sekolah.
  9. Praktis, portable dan nyaman. ASI sudah siap saji. Kita tidak perlu membawa panci untuk memasak air plus segala peralatan lain. Hal ini amat menguntungkan bagi keluarga yang gemar bepergian. Pokoknya, ASI dapat diberikan kapan saja, segera dan di mana saja.  
  10. Memperkuat ikatan kasih sayang (bonding) antara ibu, ayah dan bayi.  Semua kontak yang terjadi selama berlangsungnya proses menyusui, khususnya IMD, baik berupa kontak mata, sentuhan dan suara, akan menciptakan dan memperkuat ikatan yang istimewa antara Anda bertiga. (me)
Baca juga:
Bayi ASI “Kebal” Sakit


 



Artikel Rekomendasi