Menyusui, Stop Merokok!

 

Tetap merokok saat menyusui  dapat menurunkan kadar hormon prolaktin, yakni hormon yang merangsang kelenjar susu untuk memproduksi ASI sampai 50% sehingga produksi ASI ibu perokok berkurang secara signifikan.

Selain itu, nikotin yang berasal dari rokok dapat masuk ke dalam tubuh bayi lewat ASI maupun lewat udara yang terhirup bayi. Jumlah nikotin tergantung jumlah rokok yang diisap, rentang waktu merokok, dan kapan ibu merokok, misalnya saat menyusui bayi atau tidak. Dampaknya, bayi bisa muntah, diare, kolik dan denyut jantungnya meningkat, selain gangguan pola tidur.

Tindakan penting ibu
  • Membatasi bahkan berhenti merokok. Bermacam cara untuk dapat berhenti merokok, misalnya menggunakan nicotine patch, makan permen karet, atau menjalani terapi di klinik berhenti merokok. Lebih baik lagi bila kebiasaan merokok Anda stop sejak sebelum hamil.
  • Bila sulit untuk tidak merokok, merokoklah setelah selesai menyusui bayi.  Pilih lokasi yang jauh dari bayi, atau saat bayi tidak sedang bersama Anda. Bayi lebih banyak terpapar nikotin dari udara daripada dari ASI.
Baca juga:
Asap Rokok Ancam Bayi dan ASI
Stop Rokok Agar Bayi Cerdas
68.000 Racun dalam Rokok Ancam Janin
Bayi Kerempeng Akibat Asap Rokok

 



Artikel Rekomendasi