Mitos dan Fakta Operasi Caesar

 

Bukan zamannya lagi percaya mitos! Dapatkan informasi tepat tentang bedah caesar, sebelum punya persepsi keliru.

MITOS YANG KELIRU

  • Sekali caesar tetap caesar. Hal ini tergantung kondisi kehamilan dan janin. Mitos sekali caesar untuk selamanya berasal dari tindakan bedah caesar cara lama yang “mengiris” perut serta rahim secara vertikal. Irisan ini memang membuat ibu hamil rentan mengalami perobekan pada rahim saat mengejan pada proses persalinan normal.
    Saat ini, sayatan perut dan rahim lebih sering dilakukan secara horisontal. Ini lebih “aman” bagi rahim. Maka setelah menjalani caesar pada kelahiran pertama, seorang ibu bisa saja melahirkan normal pada kelahiran berikutnya, sepanjang kondisinya memungkinkan.
  • Boleh bebas diminta. Harusnya, dokter mengambil tindakan bedah caesar dengan pertimbangan keselamatan ibu dan janin. Bila tidak ada indikasi medis, lebih baik melahirkan lewat jalan normal, yang jauh lebih aman, singkat prosesnya, serta masa penyembuhannya lebih cepat.
    Tindakan pembedahan termasuk caesar bukan tak berisiko. Kemungkinan terjadinya komplikasi selalu ada. Baik dari segi anestesi (pembiusan) maupun bedahnya sendiri.
  • Kembar pasti caesar. Bila hanya kembar dua, masih besar kemungkinan melahirkan dengan proses normal. Sebagaimana pada kehamilan tunggal, dokter akan melihat posisi kedua janin. Bila janin pertama berada pada posisi kepala, berarti ia siap dilahirkan lebih dahulu. Janin kedua, kalaupun tidak pada posisi kepala, tetapi bokong yang berada di bawah, tetap bisa dilahirkan secara normal.
    Tindakan caesar baru akan dilakukan bila janin kembar mengalami kelainan letak yang tidak mungkin dilahirkan normal. Misalnya pada posisi melintang. Begitu pula pada kehamilan kembar 3 atau 4 janin.
  • Membuat kehidupan seksual lebih baik. Tidak ada bukti tentang hal ini. Ketika melahirkan normal, otot-otot vagina serta rongga panggul memang terbuka sebesar kepala bayi. Begitu pula, makin lama proses persalinan, daya regang/elastisitas vagina pun makin lebar. Hal ini tidak terjadi pada persalinan dengan cara bedah. Tetapi, bukan berarti caesar menjadi jaminan kehidupan seksual yang lebih baik.
    Salah satu cara jitu untuk menguatkan kembali otot-otot vagina dan panggul adalah dengan latihan/senam kegel (mengencangkan otot dasar panggul seperti gerakan menahan kencing) yang bisa dilakukan setiap saat dan di segala tempat.

FAKTA YANG BENAR

  • Wanita gemuk cenderung caesar. Normalnya, kenaikan berat badan itu selama hamil berkisar 13-15 kg. Sebenarnya, bukan itu yang perlu jadi perhatian. Tapi bagaimana laju pertumbuhan janin. Ini bisa dipantau melalui pemeriksaan kehamilan secara teratur.
    Pada wanita yang sudah kelebihan berat badan, maka kehamilan akan menambah lagi berat badannya. Itu sebabnya, bila janin sudah waktunya dilahirkan (36 minggu), dokter bisa saja mengambil tindakan caesar dengan tujuan mencegah tekanan darah ibu terus meningkat. Selain itu, untuk ibu hamil dengan berat badan lebih dari 90 kg, memang cenderung sulit melahirkan secara normal.      
  • Tunggu 2 tahun baru hamil lagi. Umumnya, masa pemulihan luka jahitan bekas operasi caesar di lapisan kulit perut memerlukan waktu sekitar 6 minggu. Tentu saja ini mencakup perawatan luka yang baik, istirahat yang cukup dan pola makan ibu yang sehat.
    Tetapi sebenarnya, yang penting bukan hanya luka bekas jahitan di permukaan kulit, melainkan juga kondisi rahim. Saat operasi caesar, ada 7 lapisan perut yang “dibuka” seperti lapisan kulit, lapisan lemak, sarung otot dan seterusnya hingga rahim. Setelah bayi dikeluarkan, lapisan itu harus dijahit lagi satu per satu, sehingga jahitannya berlapis-lapis.
    Sebelum terjadi kehamilan kembali, dimana rahim kembali membesar, seluruh lapisan yang “terbuka” tadi harus benar-benar kembali normal. Karena itu, 2 tahun dianggap waktu ideal untuk kehamilan berikutnya pasca caesar. (me)
 

 



Artikel Rekomendasi