Preeklampsia, Komplikasi Kehamilan yang Berbahaya

 

Foto: shutterstock



Preeklampsia merupakan penyebab kematian kedua terbesar pada kehamilan di dunia. Kematian pada umumnya terjadi akibat keterlambatan penanganan serta ketidaktahuan ibu mengenai Preeklampsia. Dan di negara berkembang, 30% dari total kematian anak saat dilahirkan disebabkan oleh Pre-Eklampsia. Kekurangan gizi menjadi salah satu penyebabnya. Preeklampsia adalah gejala terjadinya hipertensi pada masa kehamilan.

Gejala preeklampsia yang harus diwaspadai:  

- Hipertensi mencapai >160/110 mmHg pada preeklampsia berat. Batas maksimal hipertensi adalah 140/90 mmHg.

- Kaki bengkak parah, juga wajah, mata, dan tangan. 

- Sakit kepala atau kepala berdenyut parah mirip migrain yang sulit hilang.

- Mual sampai muntah di pertengahan kehamilan.

- Nyeri bahu dan perut.

- Berat badan naik 3 - 5 kg salam seminggu.

Pada janin, preeklampsia berdampak lambatnya pertumbuhan dan perkembangan janin karena suplai darah yang membawa oksigen tidak sampai ke plasenta. Karena suplai darai sedikit, maka nutrisi yang diterima janin juga sedikit. 

Tingginya tekanan darah mengakibatkan mengecilnya pembuluh darah di uterus, yang berfungsi memberi janin oksigen serta semua nutrisi yang diperlukan. Akibatnya, perkembangan bayi pun terhambat. Karena itu sangat penting mewaspadai bahaya Preeklampsia, terutama bagi Anda yang beresiko tinggi terkena Preeklampsia. Jika Preeklampsia makin parah bisanya akan ditandai dengan kejang bahkan hingga koma. Solusi yang ditawarkan biasanya adalah dengan melahirkan bayi lebih awal jika dirasa janin sudah matang atau jika Preeklampsia ini sudah pada taraf yang sangat membahayakan bagi ibu dan janin.

 
Baca: Mengurangi resiko preeklampsia
 
 
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more