Jika Memilih Bayi Tabung

 

Bayi tabung atau In vitro Fertilization (IVF) adalah proses pembuahan sel telur oleh sperma yang dilakukan di luar tubuh ibu, yakni di dalam tabung dengan bantuan medium kultur (cairan khusus). Proses bayi tabung disebut juga teknologi reproduksi atau ART (Assested Reproductive Technology).

Ada dua teknik bayi tabung yang biasa dilakukan:
  1. Teknik IVF yang mempertemukan satu sel telur dengan konsentrasi sperma 100 ribu/cc di dalam tabung khusus.
  2. Teknik ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection), yaitu menyuntikkan satu sperma langsung ke dalam sel telur sehingga terjadi pembuahan. Ini adalah teknik terbaru dan sangat membantu bila calon ayah mengalami kelainan sperma.
Kapan perlu mempertimbangkan program bayi tabung? Jika pasangan telah menjalani berbagai pemeriksaan dan pengobatan konvensional namun kehamilan tak kunjung tiba. Kemungkinan penyebabnya cukup banyak, antara lain masalah saluran telur, miom, kista, sperma terlalu sedikit, tidak ada sperma dalam air mani, atau antibodi sperma.  

Adakah tes yang harus dijalani? Ada, yaitu USG (utrasonografi) dasar –khususnya untuk calon ibu–, pemeriksaan infeksi suami istri –misalnya apakah ada HIV, hepatitis dan sebagainya– dan apa penyebab ketidaksuburan. Bila ditemukan masalah, maka harus diatasi atau disembuhkan dahulu sebelum sampai ke pelaksanaan program bayi tabung.  

Proses program bayi tabung:
  • Calon ibu akan dilihat kadar hormon FSH (Folicel Stimulating Hormone). Angka pengukuran harus di bawah 10. Jika di atas 10, artinya peluang indung telur untuk mengeluarkan sel telur adalah sedikit.
  • Tahap berikutnya adalah stimulasi ovarium dengan menyuntikkan hormon FSH. Kemudian dilihat dengan USG, apakah sel telur sudah cukup besar atau belum. Bila sel telur sudah matang, lusa akan dilakukan pengambilan sel telur (ovum pick-up).
  • Bersamaan dengan pengambilan sel telur matang, suami juga diminta mengeluarkan sperma untuk dipertemukan dengan sel telur.                                                                                                                 *Jika mutu sel telur dan sperma bagus, akan dijalankan proses bayi tabung konvensional. Artinya, ditaruh 1 sel telur dalam konsentrasi sperma 100 ribu/cc.                                                                                                                                                          *Jika sperma tidak memadai, misalnya terlalu sedikit atau nol, dokter akan memakai teknik ICSI. Teknik ini dilakukan di bawah sejenis mikroskop yang namanya micromanipulator. Sel telur dipegang kemudian disuntikkan sperma langsung ke dalam inti sel telur.
  • Setelah itu, dilihat apakah terjadi pembuahan di kultur dalam waktu 16-20 jam. Sel akan membelah dalam waktu 3-5 hari. Pada tahap ini, dokter akan memilih embrio yang bagus, misalnya 4-6 sel telur. Embrio yang bagus itu ditandur alih atau ditransfer ke rahim calon ibu dengan bantuan kateter.
  • Calon ibu harus menjalani lutheal support, yakni diberi suntikan hormon progesteron untuk penguat rahim. Setelah itu, ditunggu kurang lebih 17 hari, untuk melihat apakah calon ibu menstruasi atau tidak. Bila tidak menstruasi, berarti hamil.
Selama menunggu apakah harus bedrest? Tidak perlu. Anda dapat menjalani kehidupan seperti biasa. Yang penting, setelah 17 hari, Anda harus kontrol ke dokter untuk melihat apakah terjadi kehamilan atau tidak.

Adakah efek samping obat-obatan yang digunakan? Ada. Yang paling sering terjadi adalah OHSS atau Ovarium Hyperstimulation Syndrom. Yakni pasien akan menunjukkan respons berlebihan dengan gejala pembekuan darah, perut ada cairan, paru-paru penuh cairan dan gangguan ginjal.

Bagaimana tingkat keberhasilannya? Mirip inseminasi buatan, tingkat keberhasilan program bayi tabung tergantung pada usia calon ibu. Statistik menunjukkan:
•  Usia di bawah 30 tahun sekitar 45%.
•  Usia di atas 30 tahun sekitar 25-30%.
•  Usia 40–45 tahun sekitar 10%.

Mengapa sering terjadi kehamilan kembar? Karena ibu diberi obat penyubur sehingga sel telurnya jadi banyak. Lalu setelah jadi embrio, ditandur alih lebih dari satu sel telur, yakni bisa 2-4 embrio. Kehamilan bisa saja terjadi pada semua embrio yang ditandur alih tersebut.

Teknik Lain. Ada dua teknik lain bayi tabung yang jarang ditempuh dokter karena tingkat keberhasilannya lebih rendah ketimbang IVF dan ICSI:
  • Partial Zona Dessection (PZD): kulit sel telur yang disebut zona pelucida dibuang sebagian (partial). Tujuannya untuk memudahkan sperma membuahi sel telur.  
  • Subzonal Sperm Intersection (SUZI): sperma disuntikkan ke bagian luar sel telur, setelah itu sperma akan berusaha sendiri masuk ke dalam sel telur.



 



Artikel Rekomendasi