Seputar Kulit Bayi

 



Bagi bayi, kulit adalah pelindungnya. Karena belum berfungsi sempurna, kulit bayi membutuhkan perawatan yang tepat.

Kulit bayi yang strukturnya masih sangat halus dan lembut, memiliki fungsi yang sama dengan kulit orang dewasa. 

Kulit bayi  melindungi organ-organ sensitif di dalam tubuh, menjaga agar bayi berada pada suhu yang tepat  --dengan mengeluarkan keringat untuk mendinginkan suhu tubuh,  bulu-bulu halus di permukaan kulit  berfungsi menghangatkan, dan ribuan ujung syaraf sensitif pada kulit, adalah penghubung antara tubuh bayi dengan dunia luar.

Kulitnya Saat Lahir.
Di awal kelahirannya, kulit bayi belum sesempurna yang kita bayangkan. Justru terlihat seram, sebab:
- Permukaannya berselaput vernix caseosa , berfungsi sebagai pelindung kulit di dalam rahim. Lapisan itu bertahan pada minggu pertama, setelah itu mengelupas, seolah-olah bayi berganti kulit. Setelah lapisan itu luruh, barulah muncul kulit bayi yang sebenarnya.
Terkadang ditumbuhi bulu-bulu halus yang disebut lanugo, yang dibawa sejak di dalam rahim.
- Kulit tampak keriput, permukaannya lebih tipis sehingga pembuluh darah dapat membayang.
- Berwarna kemerahan, kemudian berubah menjadi kuning akibat produksi bilirubin di dalam darah  - warna kuning akan hilang dalam 2X 24 jam. Pada beberapa bayi, kulit baru lahir berwarna sangat merah, biru atau pucat, yang menandakan adanya gangguan kesehatan, misalnya kurang pasokan oksigen.

Meski struktur dan komponen kulit bayi baru lahir sudah lengkap, sebagaimana organ tubuh bayi yang lain, kulit tersebut belum berfungsi sempurna,  misalnya:
Produksi kelenjar keringat lebih sedikit, sehingga bayi jarang berkeringat. Itu sebabnya, kita harus mengupayakan suhu tubuhnya stabil dengan memastikan bayi tidak kedinginan atau kepanasan.
- Kulitnya  masih rentan terhadap iritasi, infeksi dan alergi,  karena zat imunitas pada kulit belum kuat dan struktur kulit lebih renggang serta tipis.
- Kulit masih sedikit memproduksi melanin (pigmen yang berfungsi melindungi kulit dari sinar matahari) sehingga kandungan air pada kulit lebih cepat menguap dan lebih mudah terbakar sinar ultraviolet.

Seiring pertumbuhannya, kulit bayi mengalami pekembangan, yaitu lapisan pelindung vernix casiosa sedikit demi sedikit terlepas, lapisan kulit menebal meski tetap halus dan lembut, kulit berwarna kemerahan, kelenjar keringat mulai berproduksi normal dan zat imunitas pada  kulit semakin kuat.

Struktur kulit bayi dengan orang dewasa berbeda.
Bila dilihat menggunakan mikroskop, perbedaan tersebut akan terlihat, yaitu: struktur kulit bayi lebih renggang, lebih tipis, ikatan antar sel lebih longgar, produksi kelenjar keringat dan kelenjar minyak lebih sedikit.

Jika dianalogikan, struktur kulit bayi tampak bak susunan batu bata yang renggang.

Baca juga:
Mitos dan Fakta Seputar Kulit Bayi
4 Fakta Seputar Mitos Kulit Bayi
Perawatan Bayi Baru



    

 

 



Artikel Rekomendasi