Make Up Aman saat Hamil

 

Walaupun biasanya 80% dari gangguan kulit tersebut akan hilang dengan sendirinya pascakehamilan, tidak bisa tidak, ibu hamil wajib merawat kulit wajah. Namun sebelum memilih perawatan kulit wajah dan kosmetik, Anda perlu tahu kandungan yang aman bagi Anda dan janin. Pelajari beberapa kandungan yang umum terdapat pada produk-produk kecantikan yang Anda pilih. Teliti label yang tertera pada kemasan sebelum Anda membeli.

Oxybenzone
Senyawa kimia yang sering terdapat pada tabir surya karena sifatnya yang anti-UVA.
Berisiko menimbulkan alergi seperti kemerahan atau gatal.
Sebaiknya cari tabir surya bebas oxybenzone.
Paba atau para-aminobenzoic acid adalah senyawa yang tidak lagi boleh digunakan dalam tabir surya! Paba justru menyerap lebih banyak sinar ultra violet  yang dapat membuat kulit semakin gelap.

Retinol                                                                                          
Senyawa turunan  vitamin A ini sebenarnya bersifat sangat ringan, sehingga sering digunakan pada produk perawatan pribadi, terutama perawatan kulit wajah.
Berisiko menimbulkan alergi seperti kemerahan atau gatal.
Sebaiknya gunakan saja krim biasa. Namun bila Anda tidak alergi, pada dasarnya retinol tidak berdampak negatif apa pun pada ibu hamil maupun janin.

Retinoic Acid
juga turunan vitamin A dan sering ditemukan pada krim pagi, malam dan produk pencerah kulit.
Berisiko menyebabkan gangguan pertumbuhan janin.
Sebaiknya hentikan segera begitu tahu Anda hamil.
Retinoic Acid seharusnya digunakan di bawah pengawasan dokter kulit. Waspadai penggunaannya pada produk-produk kosmetik yang dijual bebas namun tanpa seijin BPOM.



Salicylic Acid
Senyawa yang juga dikenal dengan nama asam salisilat ini pada dasarnya aman bagi ibu hamil jika digunakan dalam dosis kecil. Banyak terkandung dalam produk pembersih, toner dan peeling.
Berisiko menyebabkan gangguan pertumbuhan janin bila digunakan dalam dosis tinggi.
Sebaiknya bila tidak betul-betul diperlukan, hentikan sementara sampai kehamilan berakhir, kecuali bila mendapat persetujuan dari dokter Anda.

Phthalates
Fungsinya membantu krim berpenetrasi ke dalam kulit dan membuat wangi  sebuah produk bertahan lebih lama. Umumnya terkandung dalam krim wajah, deodoran dan pewarna kuku.
Berisiko menyebabkan kelahiran prematur.
Sebaiknya pilih produk perawatan atau kosmetik dengan klaim phthalates-free.  Teliti betul-betul kemasan produk sebelum Anda beli. Bila tidak yakin, tanyakan pada petugas toko.
Salah satu cara mengenali produk kosmetik dengan kandungan phtalates adalah dengan mencium aromanya. Produk yang mengandung senyawa tersebut memiliki aroma sangat kuat.

Isotretinoin
Obat jerawat yang harus dikonsumsi secara oral di bawah pengawasan dokter. Biasanya tidak akan diresepkan  untuk ibu hamil. Bahkan isotretinoin harus berhenti dikonsumsi 6 bulan sebelum merencanakan kehamilan.
Berisiko mengganggu pertumbuhan janin hingga menyebabkan cacat.
Sebaiknya gunakan obat jerawat oles berbahan dasar sulfur, misalnya.

Tetracyclines
Antibiotik yang sering diresepkan dokter sebagai obat anti-jerawat.
Berisiko menyebabkan gigi bayi kuning atau rusak di kemudian hari.
Sebaiknya jika ibu hamil masih ingin menggunakan obat jerawat, gunakan obat oles berbahan dasar sulfur, atau konsultasikan dulu kandungan produk ini kepada dokter.

Paraben
Merupakan senyawa kimia yang berfungsi mengawetkan produk perawatan kulit atau kosmetik.
Berisiko menimbulkan reaksi alergi seperti kulit kemerahan, gatal-gatal, atau iritasi kulit lainnya  tak hanya ibu hamil namun pada  orang yang sedang tidak hamil sekali pun. Sebaiknya Hindari!



Daftar perawatan kulit wajah yang tetap wajib saat hamil:
  • Pembersih. Pilih yang betul-betul aman dan sesuai jenis kulit Anda. Bila tidak yakin, konsultasikan ke dokter kulit.
  • Pelembap. Pengaruh hormonal terhadap kulit ibu hamil sangat besar, sehingga aaat hamil kulit bisa menjadi sangat sensitif.  Gunakan produk berbahan dasar botanik atau herbal untuk meminimalkan risiko iritasi.
  • Tabir surya. Kemunculan kutil, terutama di wajah ibu hamil, sangat dipengaruhi sinar UVA dan UVB. Penggunaan tabir surya paling tidak akan meminimalkan hal ini.
Bila Terlanjur Pakai?
Jangan panik! Hentikan segera penggunaan perawatan kulit atau kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya, dan ganti dengan bahan-bahan yang lebih aman. Bagi ibu hamil, beberapa produk berbahan dasar herbal atau botanik seperti lidah buaya, tumbuhan shea atau buah-buahan boleh digunakan. Pada intinya, produk perawatan kulit dan kosmetik yang dijual bebas di supermarket atau di gerai terkemuka, serta memiliki ijin BPOM, sudah melalui proses screening sehingga aman digunakan ibu hamil sekalipun.  Namun tak ada salahnya Anda mendiskusikan bahan-bahannya dengan dokter, sebab setiap kehamilan berbeda. Bisa jadi kandungan vitamin C tidak cocok untuk Anda, sementara untuk ibu hamil lain tidak menimbulkan masalah apapun.

Penting!
  • Selalu pastikan produk Anda telah berizin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Temukan izinnya di label kemasan!
  • Area wajah mencakup  1/9 dari seluruh tubuh. Untuk itu, beberapa senyawa kimia seperti retinol dan asam salisilat sebenarnya masih cukup aman baik bagi ibu hamil maupun bagi janin, bila diaplikasikan hanya di sekitar wajah.
  • Gunakan produk sesuai dengan dosis anjuran yang tertera pada kemasan.
  • Hindari penggunaan berlebihan.
(DEW/RAC)

 



Artikel Rekomendasi