Hamil Tetap Olah Raga

 

Tidak ada alasan ibu hamil berhenti olahraga. Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh jika ibu hamil tetap berolah raga. Bukan hanya saat melahirkan tetapi juga setelah melahirkan, bahkan hingga puluhan tahun mendatang.

Suzanne Schlosberg, penulis buku The Essential Breastfeeding Log dan The Ultimate Diet log, menjabarkan alasan-alasan untuk memulai olah raga sejak awal kehamilan:
  • Berat badan lebih ringan sekitar 3 kg dibanding ibu hamil yang hanya senang duduk. Berat badan cenderung berada pada kisaran berat badan normal yang sehat.
  • Proses persalinan lebih mudah. Perut  yang kuat dan otot cardiovascular – jantung - yang terlatih akan memberi stamina dan daya tahan prima saat mendorong bayi keluar. Menurut penelitian, aerobik di air sebelum melahirkan bisa mengurangi rasa sakit hingga 58 % selama proses bersalin.  
  • Menurunkan risiko diabetes gestasional hingga 27 %. Selama hamil, gula darah cenderung meningkat dan risiko terkena diabetes tipe 2 sangat tinggi dalam waktu 10 tahun paskabersalin.   
  • Mood lebih baik dibanding dengan ibu hamil lain yang lebih banyak diam.
  • Jarang menangis akibat rasa sakit. Dua per tiga ibu hamil pasti merasakan sakit punggung, namun olahraga air dan yoga membantu meredakan rasa sakit ini.
  • Mengurangi kemungkinan konstipasi. Saluran usus ibu hamil sering kali terhambat akibat hormon progesteron yang meningkat dan uterus yang berkembang. Olahraga  dan konsumsi makanan berserat akan melancarkan sistem pencernaan Anda.
  • Mendapatkan energi lebih banyak. Olah raga ringan berjalan kaki selama 10 menit dapat memulihkan kebugaran Anda.
  • Otot-otot persendian lebih lentur. Hormon kehamilan relaksin adalah hormon yang mengendurkan sendi panggul dan  persendian lain saat persalinan. Dengan peregangan sendi seperti Yoga, Anda dapat memanfaatkan hormon ini dengan optimal.     
  • Berolahraga  teratur akan mengurangi risiko hingga 75 %  melahirkan dengan alat, 55  % mengurangi risiko perobekan mulut rahim, dan hingga 4 kali mengurangi risiko melahirkan secara cesar.
  • Lebih sehat di usia paruh baya. Penelitian membuktikan perempuan yang rutin berolahraga saat hamil bisa berlari sejauh 3 km dengan 2,5 menit lebih cepat dibanding mereka yang berhenti olahraga ketika hamil.   
  • Memperpendek proses bersalin. Sebuah penelitian menunjukkan ibu hamil yang rutin olahraga, saat melahirkan normal butuh waktu hanya sekitar 4 jam 22 menit. Sementara ibu hamil yang tidak pernah olahraga butuh waktu 6 jam 22 menit.
  • Mengurangi risiko pembengkakan pada kaki. Latihan akan mengurangi pembengkakan dengan melancarkan peredaran darah.
  • Mengurangi rasa mual. Latihan fisik bisa mengurangi rasa mual atau setidaknya olahraga bisa mengalihkan pikiran sejenak dari rasa mual.
  • Lebih sehat dan lebih ramping. Ibu hamil yang rutin olah raga, berat badannya (BB) hanya bertambah sekitar 3,4 kg setelah melahirkan hingga anaknya besar. Sementara BB ibu hamil yang lebih senang leyeh-leyeh bisa bertambah hingga 10 kg.
  • Jantung anak lebih sehat. Perkembangan jantung janin dari kandungan ibu yang rajin berolahraga akan lebih baik. Kesehatan jantung yang baik ini akan bertahan di masa kanak-kanaknya.
  • Ibu hamil yang rutin berolahraga akan mudah tertidur pulas dan tidur lebih lama daripada mereka yang malas.
  • Menurunkan risiko penyebab melahirkan bayi prematur, yaitu pre-eklampsia.
  • Terhindar dari depresi sebelum melahirkan. Berolahraga di luar ruangan menghindarkan Anda dari  depresi karena cahaya terang di luar ruangan memiliki efek anti depresi.
  • Lebih bisa mengontrol tubuh. Latihan fisik rutin bisa mengembalikan konsistensi bentuk tubuh.
  • Penampilan terlihat lebih baik. Olah raga teratur akan melancarkan peredaran darah ke kulit, membuat tampak lebih berkilau, tenang dan bugar.
  • Anak tumbuh lebih cerdas. Beberapa penelitian menunjukkan, anak dengan ibu yang rutin olahraga saat hamil cenderung memiliki daya ingat lebih baik. Selain itu ia akan memiliki tingkat kecerdasan (IQ) dan kemampuan berbahasa lebih baik.  
  • Menjaga sistem imun tetap prima. Latihan fisik yang tidak terlalu berat seperti berjalan mengurangi ½ kali resiko terserang flu.
  • Menurunkan risiko hilangnya kontrol kandung kemih selama hamil dan setelah melahirkan. Ibu hamil yang rutin olahraga, kontrol  kandung kemihnya akan lebih kuat, apalagi bagi yang rutin melakukan senam kegel.
  • Tenaga cepat pulih setelah melahirkan.(me)
Baca juga:
Olahraga Ringan di Awal Kehamilan
7 Rambu Olahraga Ibu Hamil
Olahraga Tidak Aman Untuk Ibu Hamil


 



Artikel Rekomendasi

post4

Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more

post4

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more