Ibu Hamil, Cek Rutin Tensi Darah!

 

Cek tekanan darah wajib bagi ibu hamil. Karena kondisi kehamilan membuat tekanan darah calon ibu berubah-ubah yang berisiko terjadi komplikasi.

Meski tekanan darah orang berbeda namun tetap ada kisaran normalnya. Untuk tekanan pada pembuluh arteri saat jantung berkontraksi (tekanan sistolik), normalnya 9-120 mmHg. Sedangkan tekanan saat jantung relaks (tekanan diastolik), normalnya 60-80 mmHg. Dengan kata lain, tekanan darah seseorang, termasuk saat hamil, dianggap normal bila berkisar pad aangka 90/60 hingga 120/80.

Berubah tiap semester. Kondisi kehamilan memang membuat tekanan darah calon ibu berubah-ubah.
1. Trimester pertama.
  • Tekanan darah cenderung naik.
  • Penyebabnya, terjadi proses penyempuranaan pembuluh darah janins erta plasenta, sehingga membelukan peningkatan darah.
  • Batas kenaikan tak boleh lebih dari 120/80 mmHg.
2. Trimester kedua.
  • Tekanan darah cendeung turun.
  • Penyebabnya, terjadi penyempuranan fungsi organ ubuh janin, sehingga memberi kesempatan pada sel/jaringan untuk menyerap oksigen dan nutrusu lebih lama.
  • Batas penurunan tidak boleh kurang dari 90/60 mmHg.
3. Trimester ketiga.
  • Tekanan darah cenderung naik.
  • Penyebabnya, efek hormon kehamilan yang bersifat menahan cairan dna menganggu aliran darah balik ke jantung, sehingga tekanan darah perlu ditingkatkan agar kebutuhan darah terpenuhi.
  • Toleransi batas kenaikan sama dengan trimester pertama.
Wajib pantau dan jaga. Melihat komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil maupun janin, maka setiap ibu hamil disarankan:
  • Teratur periksa kehamilan. Setiap kunjungan, dokter akan mengecek tekanan darah Anda.
  • Jaga pola hidup sehat, agar tekanan darah normal.
  • Teratur olah tubuh. (me)

 

Akibat Tekanan Darah

Tekanan darah rendah

Tekanan  darah tinggi

Ibu

  • Suplai  darah ke jaringan dan organ tubuh berkurang.
  • Kerja  organ terganggu,
  • Mudah lemas, pusing dan pingsan. 
  •  Organ tubuh kekurangan oksigen dan tidak bisa bekerja sempurna.
  •  Plasenta lepas.
  • Terjadi pre-eklampsia di usia kehamilan lewat dari 20 minggu (tandanya: tekanan darah naik, terdapat protein dalam urin dan pembengkakan di bagian tubuh tertentu).
  •  Perdarahan di otak.
  • Kejang.
  • Kematian ibu.

Janin

  •  Nutrisi yang diterima kurang.
  • Janin tak bisa tumbuh sempurna.
  •  Terancam lahir dini, lahir dengan berat lebih rendah atau kematian janin.

Baca juga:
Menyikapi Tekanan Darah Rendah Saat Hamil





   

 



Artikel Rekomendasi

post4

Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more

post4

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more