Risiko Diabetes Pada Kehamilan

 

Diabetes memang kerap kali menyerang ibu hamil. Masalahnya, ketika hamil, diabetes juga bisa berpengaruh terhadap janin. Apa saja sih risiko yang mungkin terjadi jika seorang ibu hamil terkena diabetes?

Risikonya pada Ibu. Untuk calon ibu, risiko yang mungkin terjadi akibat diabetes adalah:
  • Pre-eklampsia.
  • Persalinan  prematur
  • Cairan ketuban berlebihan (hidramnion).
  • Infeksi saluran kemih.
  • Infeksi vagina berupa keputihan karena jamur yang berulang.
Risiko pada Janin. Apapun yang terjadi pada calon ibu, janin pasti turut merasakan akibatnya. Hati-hati, sebab diabetes bisa membuat janin di perut Anda mengalami:
  • Pertumbuhannya terhambat.
  • Lahir besar atau giant baby (makrosomia) sehingga harus dilahirkan secara caesar.  Ini akibat janin menerima pasokan gula berlebih dari ibu, diubah menjadi protein dan lemak, sehingga membuatnya  besar.
  • Cacat bawaan, peluangnya 3 kali lebih besar dari kehamilan normal.
  • Meningkatnya kadar bilirubin.
  • Sindroma gangguan napas. Kelebihan insulin menghambat kerja hormon kortisol yang berfungsi mematangkan paru-paru janin. Akibatnya, paru-paru janin belum matang di usia 38 minggu. Risikonya, terjadinya sindroma gawat napas. Cegah dengan melakukan pemeriksaan air ketuban untuk memantau kematangan paru-paru janin.
  • Kekurangan glukosa dan kalsium.
  • Kelainan jantung.
  • Kelainan neurologik dan psikologik pada bayi di kemudian hari.
  • Kematian mendadak di kandungan (sudden death), akibat darahnya kekurangan oksigen dan kelebihan asam laktat. Ini risiko jika kadar gula darah ibu tidak terkontrol.
Pantau Ekstra Janin. Lalu apa yang harus Anda lakukan untuk menyelamatkan bayi dari risiko yang ditimbulkan akibat diabetes?
  • Pemeriksaan USG (ultrasonografi) pada usia kehamilan 16 dan 20 minggu.
  • Pemeriksaan serial setiap 2 minggu sejak kehamilan 34 minggu.
  • Pemeriksaan serial setiap minggu setelah kehamilan 36 minggu, berupa rekaman jantung janin (kardiotokografi),  pemeriksaan janin dan fungsi plasenta (profil biofisik) dengan USG Doppler.
  • Mulai kehamilan 38 minggu dilakukan pemeriksaan cairan ketuban (amniosintesis) untuk menilai kematangan paru-paru janin.

 



Artikel Rekomendasi