Menyusui Itu Melangsingkan, Ini Alasannya

 



 
Foto: shutterstock


Penambahan berat badan saat hamil membuat para ibu tidak sabar untuk menurunkan ke berat semual. Hati-hati bunda, jangan pakai cara sesat untuk cepat langsing. Lemak tubuh yang terpakai untuk membentuk ASI adalah bonus bagi bunda yang ingin kembali ramping.

Meski ibu menyusui perlu tambahan kalori sebanyak 330 kkal/hari, bukan berarti boleh menyantap apa saja. Penambahan kalori sejumlah itu atas rekomendasi Kementrian Kesehatan RI untuk ibu yang menyusui di 6 bulan pertama. Untuk 6 bulan kedua, ibu perlu tambahan 440 kkal/hari. Ekstra kalori ini harus berasal dari makanan bernutrisi seperti pisang, yogurt, atau selai kacang. Ingat bunda, bukan dari sekotak donat berisi 6 buah! 

Menyusui memang bermanfaat untuk menurunkan berat badan, namun belum ada riset yang bisa menyimpulkan bahwa menurunkan berat badan setelah melahirkan hanya dengan menyusui. Menyusui dapat menurunkan berat badan karena proses menyusui membutuhkan lemak dari perut dan paha. 

Ini sebabnya menyusui dapat membuat kurus: 

1. Membakar lemak. Aktivitas menyusui ternyata dapat membakar sebagian lemak Anda. Dalam sehari, kegiatan menyusu membakar sekitar 424 - 700 kalori! Ini sama dengan berlatih aerobik selama 2 jam. Bahkan, pernah ada penelitian yang dipublikasikan Journal of American Dietician Association yang menyatakan, ibu yang menyusui eksklusif, lingkar panggul dan berat badannya turun secara signifikan dalam satu bulan pascamelahirkan. Dan menurut situs laktasti La Leche League International, penurunan berat badan tersebut bisa sampai 0,6-0,8 kg per bulan.

Bagaimana lemak bisa berkurang? Menyusui perlu energi yang akan diambil oleh tubuh dari lemak yang tertimbun selama hamil. Itu sebabnya, perubahan berat badan yang terjadi adalah hasil dari keseimbangan antara energi yang Anda konsumsi (makanan) dan energi yang Anda bakar (aktivitas fisik).

Ada syaratnya!
  • Menyusui eksklusif.
  • Banyak minum minuman sehat, seperti susu, jus buah, dan air putih.
  • Menghindari makanan berkalori tinggi tetapi rendah nutrisi, seperti keripik kentang, soft drink, kue-kue dan minuman tinggi gula.
  • Banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak.
2. Ibu Kelelahan. Kelelahan dan kurang tidur adalah 'gaya hidup' baru ibu baru. Merawat dan mengasuh bayi bagai tak ada habisnya karena bayi harus selalu disusui setiap 2 jam sekali. Mengganti popok yang sangat sering karena bayi yang cukup mendapat ASI akan buang air kecil antara 6 - 8 kali sehari, juga buang air besar sekitar 7 -8 kali sehari. 

3. Radang kelenjar tiroid.  Bisa dialami ibu pascamelahirkan, pada 6 bulan pertama. Radang pada kelenjar tiroid mengakibatkan hormon tiroid diproduksi berlebihan dan masuk aliran darah. Gejalanya adalah tubuh menjadi kurus.

Ibu menyusui butuh tambahan kalori yang diperoleh dari bahan makanan yang mengandung protein, zat besi dan kalsium yang penting untuk memroduksi ASI. Yaitu:
- Biji-bijian

- Buah kering
- Sayuran hijau
- Telur
- Buah jenis sitrus
- Daging
- Ikan
- Susu
- Kacang-kacangan



Menyusui tapi tetap gemuk? Coba lihat kembali pola makan Anda. Jangan-jangan Anda makan berlebihan (terlalu banyak kalori). Jangan makan berlebihan dengan alasan menyusui, makanlah dengan pola yang benar dan gizi seimbang.

Tanamkan dalam pikiran Anda, bahwa menyusui untuk memberikan yang terbaik untuk buah hati, bukan semata-mata demi tubuh langsing. Langsing adalah “bonus.” Jadi, tak usah buru-buru ingin tampil langsing seperti sebelum hamil. (me)


Direvisi 13/05/22

Baca juga:
Menyusui, Kualitas Hidup Lebih Bagus Di Hari Tua
Dengan ASI, Bayi Kebal Infeksi
ASI Cegah Anak dari Perilaku Sulit
Menyusui Cegah Kehamilan Sundulan




 

 



Artikel Rekomendasi