Bayi Lahir Prematur Saat Bencana

 

Melonjaknya kelahiran prematur saat bencana umumnya dipicu stres dan ketakutan yang dialami ibu. Kondisi ini meningkatkan produksi berbagai hormon stres, antara lain kortisol yang merangsang produksi hormon prostaglandin, pemicu kontraksi otot-otot rahim sehingga janin terancam lahir prematur.

Prematur akibat stres. Pengaruh bencana pada emosi ibu hamil berbeda-beda, tergantung kehamilannya terjadi dengan mudah atau sulit dan sudah ditunggu lama, usia kehamilan, karakter ibu (manja atau mandiri), usia dan riwayat mengalami bencana. Ibu dengan karakter mandiri dan kehamilannya mudah diperoleh, umumnya lebih mampu mengendalikan emosi dan pikiran dibandingkan mereka yang sudah lama menunggu kehamilan hingga usia di atas 35 tahun. Untuk mengantisipasi bayi lahir prematur, ada baiknya ibu hamil tahu tanda-tanda awal terjadinya kelahiran yang lebih cepat dari waktunya. Sehingga, apabila hal ini terjadi di saat bencana berlangsung, ibu bisa segera minta bantuan tim medis untuk mempersiapkan penanganan yang tepat.

Waspada tanda-tandanya
Tindakan yang dilakukan
  • Berusaha tetap tenang, tidak bertindak ceroboh yang dipicu kepanikan dan ketakutan karena dapat membahayakan jiwa Anda dan janin. Lakukan latihan olah napas yang sudah dipelajari di kelas prenatal untuk membantu menenangkan diri, berdoa dan berpikir positif.
  • Minta bantuan orang yang ada di dekat Anda untuk mendampingi dan membantu menyelamatkan diri. Bila memungkinkan setelah keadaan cukup aman, minta diantarkan ke dokter atau tim medis untuk pemeriksaan kandungan Anda.
  • Bila harus mengungsi, jangan lupa membawa bekal air minum, camilan penjaga energi, berbagai identitas, termasuk daftar nama dan nomor telepon dokter kandungan Anda.
  • Berpikir positif. Untuk mencapainya, bisa dengan bantuan dan dukungan orang-orang terdekat, seperti suami, keluarga, teman, tim relawan atau petugas sosial yang ada di lokasi, serta tokoh agama.
  • Berbesar hati. Segala sesuatu terjadi karena rencana Tuhan. Apa pun yang terjadi dan Anda alami, pasti ada hikmah dan pelajaran di balik itu, yang mendewasakan dan membuat pribadi Anda lebih tangguh dan bijak dalam menjalani hidup.
Upaya medis:
  • Memberi suntikan obat. Biasanya, berupa tokolosis untuk mengurangi kontraksi, serta obat pematang paru-paru janin bila kontraksi yang terjadi cukup sering dan kuat.
  • Bayi dilahirkan segera. Ini dilakukan bila keadaan sudah memaksa, misalnya ketuban pecah, dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Atau, bila masih memungkinkan dilakukan di rumah sakit rujukan terdekat.
Bila Terlambat Lahir. Sekali pun jarang terjadi, bukan tidak mungkin akibat bencana alam, proses persalinan justru belum muncul tanda-tandanya meski tanggal yang diperkirakan sudah tiba. Menurut dr. James Grifo, Ph.D., spesialis kandungan dari New York University Medical Center, Amerika Serikat, yang pernah menangani sejumlah kasus persalinan terlambat setelah peristiwa serangan teroris 9/11, sedapat mungkin segera bawa ke rumah sakit rujukan yang lengkap. Sebab, besar kemungkinan persalinan terlambat ini harus dilakukan melalui operasi Caesar yang membutuhkan peralatan memadai serta tingkat sterilitas tinggi untuk mencegah risiko infeksi. (me)

Baca juga:
Kiat Menyusui Saat Bencana
ASI Penuh Cinta untuk Bayi Prematur
Tips Memompa ASI bagi Bayi Prematur
Teknik Menyusui Bayi Prematur
Hindari 3 Infeksi Penyebab Kelahiran Prematur
Cara Minum ASI Bayi Prematur
Agar Bayi Prematur Cepat Besar



 



Artikel Rekomendasi