Cerita Ayah - Ananda Omesh

 

Ananda Omesh, Ayah dari Btari Embun Anandayu (2 bulan), presenter, komedian

Pengalaman luar biasa…
Jauh-jauh hari sebelum hari kelahiran, niat saya sudah mantap untuk menemani istri saya, Dian Ayu Lestari, di ruang persalinan, untuk bekerja sama agar proses persalinan berlangsung lancar. Bisa menemani sekaligus menyaksikan langsung momen persalinannya hingga melihat kemunculan pertama Embun adalah momen yang indah. Tak akan terlupakan, apalagi saat adegan memotong tali pusat.

Baru bertemu sudah berpisah…
Beberapa hari setelah Embun lahir, saya harus menuntaskan pekerjaan di luar kota selama 5 hari berturut-turut. Tentu rasanya berat sekali untuk meninggalkan ia dan istri.

Tak mau ketinggalan kabar…
Di sela waktu bekerja, saya rutin meminta foto atau melihat aktivitas Embun melalui video call. Saat ini memang hanya itu saja yang saya lakukan bila merindukannya, mungkin karena usianya baru 2 bulan. Melalui video itu, saya bisa memantau tumbuh kembangnya, mengetahui apa yang sedang ia lakukan saat itu, apakah ia sakit atau tidak, dan sebagainya.

Kompak Bersama Istri…

Saat Embun bangun di tengah malam, biasanya saya yang akan menjaganya, begitu juga ketika istri saya usai menyusuinya, gantian saya yang menggendongnya. Selain itu, kami juga kerap berdiskusi, mencari tahu berbagai hal yang sebaiknya diberikan kepada Embun. Saya sangat menikmati peran baru ini.

Tak panik bila anak sakit…
Saya cukup tenang ketika Embun sakit. Ini karena saya dan istri sering membaca berbagai informasi sejak proses kehamilan hingga cara merawat bayi. Persiapan seperti ini sangat penting agar kami tidak mudah panik, sehingga tau cara yang tepat untuk mengatasi sakitnya.

Momen lebaran semakin indah…
Lebaran tahun ini, tampaknya kunjungan Embun ke rumah kakek-nenek dan saudara-saudara akan sangat dinantikan. Maklum, ia adalah cucu dan cicit pertama dari keluarga saya. Sekarang aja, Embun sering dibelikan berbagai macam mainan. Pastinya, momen lebaran kali ini menjadi lebih berwarna dengan kehadiran Embun.

Sahabat di masa depan…
Kelak, saya ingin ia menjadi sahabat ataupun teman berbagi yang menyenangkan. Untuk mewujudkan keadaan itu, kini saya terus berusaha membangun bonding yang kuat, sering membacakan buku, mengajaknya bicara, dan berbagai hal lain yang bisa menunjukkan kasih sayang saya kepadanya.

Religius namun modern…
Kami ingin ia memiliki kepribadian yang baik dengan membekali nilai-nilai positif sejak dini. Menurut kami, kombinasi antara nilai religi dengan modern akan menjadi bekal yang sangat penting bagi perkembangannya. Di samping itu, saya juga berharap kelak ia dapat menjalani karir yang sesuai dengan keinginannya.

 



Artikel Rekomendasi