Gizi Dari Laut

 

Usia balita bisa dikatakan merupakan masa-masa keemasan bagi seorang anak untuk bertumbuh dan berkembang. Tak heran jika asupan makanan yang maksimal sangat dibutuhkan agar anak dapat tumbuh sesuai grafik pertumbuhan. Salah satu zat gizi penting yang menunjang hal tersebut adalah protein. Anda bisa mendapatkan sumber protein dari makanan hewani dan nabati, dan salah satunya berasal dari seafood. Makanan asal laut ini memang memiliki citarasa yang lezat!

Memasuki usia 8 bulan ketika anak mulai belajar mengonsumsi makanan padat, Anda bisa mengenalkannya pada kelezatan makanan laut. Namun, karena enzim pencernaan bayi belum sekuat dan sesempurna orang dewasa, Anda tetap perlu memerhatikan adanya risiko alergi yang sangat mungkin disebabkan oleh makanan dari laut ini. Bila dalam keluarga ada yang memiliki alergi terhadap makanan laut, sebaiknya Anda menunda dulu dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai memberikannya.

Sebaliknya, bila anak tidak memiliki riwayat alergi, maka pemberian dalam jumlah sedikit (sekadar untuk mengenalkan) bisa Anda mulai dari usia 8 bulan. Cobalah ikan salmon yang dicampur dalam nasi tim sebagai langkah pertama. Dengan tetap menerapkan aturan 4 days waiting rules, maka Anda tetap bisa tenang saat mengenalkan seafood pada anak Anda.

Tidak hanya sebagai sumber protein, seafood ternyata juga kaya akan zat gizi lainnya, sehingga seafood memiliki berjuta manfaat bagi konsumennya:
1. Bagi anak, asam lemak omega 3 yang ada di dalam seafood sangat membantu perkembangan otaknya, sebab 10-12% otak terdiri atas lemak. Kandungan asam lemak omega 3 juga menjadikan ikan sebagai ‘pelindung’ jantung karena dapat membantu menurunkan jumlah kolesterol dan trigliserida yang merupakan lemak jahat di dalam tubuh.

2. Seafood juga mengandung DHA yang jika dikonsumsi secara rutin dapat meningkatkan kemampuan membaca dan daya konsentrasi anak saat belajar maupun beraktivitas.

3. Lebih lengkap lagi, seafood juga tinggi kandungan mineral, seperti seng, yodium dan selenium. Seng membantu proses metabolisme dan tumbuh kebang dan yodium penting untuk mengontrol pertumbuhan dan metabolisme tubuh, sedangkan selenium digunakan untuk membuat enzim yang melindungi dinding sel dari penyebab radikal bebas, serta membantu mencegah kerusakan DNA yang disebabkan oleh radiasi dan beberapa bahan kimia.

4. Ikan juga merupakan sumber vitamin A yang dibutuhkan untuk kesehatan kulit dan mata, dan vitamin D yang dibutuhkan untuk membantu tubuh menyerap kalsium untuk memperkuat tulang dan gigi.

Sayangnya tidak semua anak menyukai seafood karena ada beberapa yang berbau amis, bertekstur keras dan berduri tajam. Ini cara agar mereka dapat menikmatinya dan mengambil manfaat dari seafood.

•  Ajak belanja dan tanyakan padanya seafood mana yang ingin ia coba.

• Goreng garing. Menggoreng bisa menjadi metode memasak yang sehat, asalkan digoreng dengan suhu yang tepat dan anak mengonsumsi makanan tersebut dengan makanan pelengkap yang tepat, seperti sayur.

• Tambahkan rasa favorit anak. Coba tambahkan bawang putih, keju leleh atau saus tomat dalam masakan.

• Libatkan dalam proses memasak. Misalnya meminta anak menaburkan garam, lada atau bawang putih. Lengkapi baju anak dengan apron kecil dan lap penahan panas bila Anda mengajaknya dalam proses memanggang.

• Kreasi bentuk dan ukuran. Gunakan pemotong yang memiliki bentuk karakter tokoh kesukaan anak untuk memotong nugget seafood. Tambahkan garnis berupa sayuran –zucchini, wortel rebus dan kentang rebus- yang bisa juga Anda bentuk.

• Dip It. Anak-anak sangat menyukai mencelupkan makanan dalam bahan celupan. Siapkan beberapa jenis celupan, seperti saus tomat atau saus tar-tar.

• Campurkan dalam makanan favorit anak, misalnya dengan membuat bakso ikan atau udang, spagetti, nasi goreng  dan telur dadar seafood.

• Olah dengan benar. Mulai dari membersihkan seafood mentah hingga pengolahannya. Ikan yang berduri sangat berbahaya untuk anak, maka usahakan memilih ikan fillet. Tapi tetap perlu diingat, bahkan ikan fillet pun kadang-kadang terdapat duri yang tersembunyi di dalamnya. Untuk menghindari hal tersebut, potong kecil atau tumbuk ringan menggunakan garpu sebelum disajikan. Dan tetap awasi anak saat makan.

 



Artikel Rekomendasi