Jitu Memilih Makanan Sehat

 

Dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari, bisa jadi terpapar bahan kimia berbahaya yang sangat mengancam kesehatan. Padahal, jika kita lebih cermat memilih dan mengolahnya, risiko tersebut bisa diminimalkan, dan “beban” bumi jadi semakin ringan. Berikut kiat memilih makanan sehat 
  • Makanan organik lebih baik. Kini makin banyak produk pangan organik di pasaran. Makanan ini dibudidayakan atau diolah tanpa campur tangan bahan-bahan kimia. Dengan mengonsumsi makanan organik, Anda mencegah penggunaan pestisida pada makanan. Pestisida membunuh mikroorganisme yang menahan karbon tetap berada di dalam tanah sehingga tanah tidak akan subur secara alami. Memang harga makanan organik relatif lebih mahal daripada makanan biasa. Tetapi, makanan ini investasi penting bagi kesehatan Anda.
  • Bila Anda belum bisa selalu mendapatkan pangan organik, oke-oke saja membeli produk makanan non-organik. Tapi, meminimalkan pajanan  pestisidanya.
    -  Cuci sayuran di bawah air mengalir.
    -  Kupas kulit buah-buahan sebelum memakannya.
    -  Konsumsi makanan dengan menu bervariasi.
  • Konsumsi makanan lokal. Dengan begitu Anda membantu pengurangan distribusi makanan dalam jarak jauh yang berarti sedikit CO2 yang dikeluarkan dari mobil.
  • Masak daging sapi atau ayam hingga matang. Daging setengah matang mengandung Parasit toksoplasmosis, bakteri salmonella atau senyawa mikroba lainnya dikhawatirkan belum sepenuhnya mati pada temperatur pemasakan setengah matang.
  • Batasi produk olahan daging, seperti sosis, nugget, dan daging asap. Senyawa nitrat yang digunakan sebagai pengawet produk ini, dalam jumlah berlebihan berpotensi menjadi senyawa kimia lain, yang di dalam tubuh bisa mengganggu kelancaran aliran darah ibu. Akibatnya, janin tidak cukup menerima oksigen.
  • Teh seduh lebih baik daripada teh celup. Kertas pembungkus teh celup dikhawatirkan mengandung zat pemutih. Jadi, bila ingin minum teh celup, lebih baik ambil serbuk tehnya saja, atau jangan merendam teh celup terlalu lama (lebih dari 3 menit).
  • Saat memasak, bukalah jendela dapur atau nyalakan exhaust, agar asap dari masakan tidak memenuhi dapur. Karbon monoksida yang terhirup dapat meracuni tubuh ibu dan janin.
  • Ambil makanan secukupnya, dan habiskan. Ibu hamil muda cenderung tidak nafsu makan, dan kalau makan tidak menghabiskannya. Padahal, sampah makanan yang membusuk (tidak diolah secara benar untuk pupuk kompos) dan menumpuk pada tempat pembuangan akhir (TPA) akan melepaskan gas metana yang beracun.
Foto/Dok-Femina Group

 



Artikel Rekomendasi