Leptospirosis di Musim Hujan, Jangan Biarkan Anak Main Banjir

 

 
Musim penghujan kerap identik dengan banjir, serta penyakit leptospirosis. Penyebabnya adalah bakteri leptospira, yang biasanya menyerang binatang. Hati-hati, bakteri ini bisa menyerang manusia.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, leptospirosis adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui kencing tikus, salah satunya ditularkan melalui banjir. Karena itu, sebaiknya jangan biarkan anak bermain-main di banjir, walaupun dia tampak senang. Penularan leptospirosis masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir di mata, hidung, kulit yang terluka (lecet), atau makan dari makanan yang terkontaminasi urin (kencing) hewan yang terinfeksi leptospirosis.

Bakteri ini dapat hidup di dalam air tawar selama kira-kira satu bulan. Tetapi, dalam air selokan, air laut, dan air kemih (urin), bakteri itu malah cepat mati. 

Masa inkubasi: 4-19 hari.  

Gejala:

- Demam atau panas tinggi, menggigil.
- Sakit kepala.
- Lesu, lemah.
Muntah-muntah.
- Radang mata (tampak kemerahan).
- Nyeri otot betis dan punggung.

Komplikasi:
Selain gejala di atas, jika terjadi komplikasi pada beberapa bagian tubuh berikut ini akan muncul gejala tambahan, antara lain:

- Jika ada komplikasi di hati, maka kulit tampak kekuningan pada hari ke-4 sampai ke-6.
- Jika pada jantung, maka jantung berdebar tidak teratur, jantung membengkak, dan gagal jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.
- Jika pada paru-paru, maka muncul batuk darah, nyeri dada, dan sesak napas.
- Jika pada ibu hamil, dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir cacat dan meninggal, atau lahir prematur.
- Jika ada komplikasi pada pembuluh darah di organ dalam (misalnya ginjal, saluran pernapasan, dan saluran genitalia), maka dapat terjadi perdarahan.

Penanganan:
Pada gejala yang masih dini, pengobatan dengan antibiotik  akan sangat membantu. Namun jika sudah terjadi komplikasi, maka angka kematian bisa mencapai 20%. Oleh karena itu, jika muncul gejala seperti di atas dan ada kemungkinan lingkungan Anda rentan terhadap bakteri leptospira, segeralah ke dokter dan jelaskan gejala yang terlihat pada si kecil.


Pencegahan:

- Biasakan berperilaku hidup bersih dan sehat.
- Simpan makanan dan minuman dengan baik, agar terhindar dari tikus (yang membawa bakteri tersebut).
- Selalu bersihkan botol atau kaleng minuman sebelum berkontak dengan mulut atau sedotan, yang memungkinkan bakteri masuk ke tubuh.
Cuci tangan dengan sabun sebelum makan.
- Cuci tangan, kaki serta bagian tubuh lain dengan sabun setelah terkena banjir.
- Jaga kebersihan lingkungan.
- Sediakan dan tutup rapat tempat sampah.
- Bersihkan tempat air dan kolam renang secara rutin.
- Hindari adanya tikus dalam rumah atau gedung.
- Bersihkan tempat-tempat yang kemungkinan tercemar oleh tikus dengan desinfektan.
- Memakai sepatu dari karet dengan ukuran tinggi (boots) dan sarung tangan karet bagi kelompok pekerja berisiko tinggi leptospirosis, misal petugas kebersihan, ataupun orang yang tinggal di daerah rawan banjir dan rob.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Imbauan IDAI Soal Pneumonia Misterius

Peningkatan kasus pneumonia misterius atau undiagnosed pneumonia yang disebabkan mycoplasma pneumonia di Cina penting dicermati, diwaspadai, dan ditindaklanjuti, namun tidak perlu menimbulkan kepanika... read more