Menjawab Pertanyaan Anak Soal Seks

 

Saat anak usia 3-4 tahun, ia sudah mulai mampu mengenali bagian-bagian tubuhnya serta menyadari bahwa ada  perbedaan antara anatomi tubuhnya dengan orang lain yang berlawanan jenis. Daripada sibuk menghindar atau memberikan jawaban yang “aman” namun cenderung tidak tepat ketika mereka bertanya, lebih baik bekali diri Anda dengan jawaban yang benar. Dengan begitu, Anda sebagai orangtua telah membantu perkembangan anak yang berhubungan dengan masalah seksualitas. Berikut jawaban-jawaban yang dapat membantu Anda.

Mengapa ibu tidak punya penis?
Anda dapat mengatakan kepada anak bahwa Tuhan menciptakan manusia, ada laki-laki dan ada perempuan. Dan untuk membedakannya, Tuhan pun memberikan ciri yang berbeda. Penis untuk laki-laki dan vagina untuk perempuan. Namun, sebaiknya Anda tidak menggunakan kata lain untuk menyebut penis, misalnya “burung”. Meskipun niatnya ingin memperhalus makna, tetapi hal ini bisa membuat anak merasa bingung dalam memaknai istilah ke depannya. 

Dada Ibu, kok, besar?
Jelaskan padanya fungsi payudara dengan bahasa yang sederhana dan mudah dia mengerti. Jelaskan bahwa dia juga mengonsumsi ASI ketika bayi dulu dan payudara ini bisa menghasilkan air susu lagi saat nanti dia punya adik. Semua ini dilakukan agar bayi dapat tumbuh besar, seperti dia sekarang. Namun, itu hanya tugas Ibu, bukan Ayah, sehingga payudara ayah tidak besar seperti payudara ibu.

Mengapa ada yang buang air kecil (BAK) jongkok dan ada yang berdiri?
Jelaskan pada anak, karena anak laki-laki dan perempuan mempunyai ciri yang berbeda, yaitu penis dan vagina, maka cara untuk BAK-nya pun juga berbeda. Anak perempuan BAK sambil jongkok agar air seninya tidak menyebar ke mana-mana. Namun, jika anak perempuan Anda ingin mencoba BAK sambil berdiri, atau sebaliknya anak laki-laki Anda ingin mencoba BAK sambil jongkok, jangan dilarang. Biarkan dia mencoba dan bereksplorasi. Dia pasti tidak akan merasa nyaman dengan sendirinya.

Kenapa penisku berdiri?
Umumnya penis berdiri pada pagi hari. Tanyakan padanya, kapan biasanya penisnya berdiri. Jika dia menjawab di pagi hari, Anda pun bisa mengatakan bahwa sama seperti anak bangun tidur di pagi hari, penis juga bisa “bangun”. Beritahu juga bahwa selain di pagi hari, penis juga akan berdiri saat akan buang air kecil. Bilang pada balita Anda, tidak perlu merasa khawatir, karena penisnya akan kembali normal.

Ciuman bibir itu apa sih, Bunda?
Katakan padanya bahwa ada berbagai macam cara dalam menunjukkan rasa sayang, (memeluk, mencium pipi ataupun mencium bibir). Anda juga bisa bilang, bahwa “Ayah dan Bunda juga suka melakukan hal itu, karena Ayah dan Bunda saling menyayangi.” Bila anak bertanya, apakah Anda juga sayang kepadanya seperti perasaan Anda kepada ayahnya? Jawablah “Iya!” Sesekali tak ada salahnya mencium anak di bibir. Atau, sebaliknya, bila anak ingin mencium Anda di bibir. Namun, ingatkan anak bahwa tidak semua orang boleh melakukan hal itu padanya. Hanya ayah dan bundanya yang bisa mencium anak di bibir.

Bunda, seksi itu apa, sih?
Sebelum menjawab, tanyakan pada anak apa konsep seksi menurutnya. Dari jawaban yang ia berikan, Anda bisa tahu sejauh mana pengertiannya tentang seksi. Karena belum tentu pengertian seksi bagi anak, seperti definisi seksi bagi orang dewasa. Misalnya, bagi dia seksi itu seperti Anda yang baik dan sayang kepadanya. Atau, seksi itu adalah cantik dan menyenangkan. Tidak perlu meluruskan atau membenarkan konsep seksi di mata anak. Biarkan saja anak memiliki pemahaman tentang seksi sesuai dengan persepsi dia. Anda tinggal mengikuti atau mengembangkan konsep yang sudah dipahami anak. 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Intuisi Ibu: Natural atau Bisa Diasah?

Calon ibu terkadang dihinggapi rasa ketakutan akan kemampuan dirinya sendiri dalam merawat anak. Beberapa ibu pun meragukan dirinya memiliki intuisi. Benarkah intuisi terjadi alami atau harus diasah?... read more