Menata Rumah Dengan Dua Balita

 

Punya rumah rapih dengan dua balita di rumah? Rasanya kurang masuk akal. Tapi jangan putus asa! Dengan mengikuti tips berikut dijamin urusan rumah  tanpa pembantu, lancar.
  1. Senyumlah, tak perlu panik! Adrenalin ayah dan ibu muda dengan dua anak menjelang hari raya biasanya meninggi. Tetaplah tersenyum. Baik kepada pasangan, juga pada anak. Anak-anak akan lebih mudah diajak bekerja sama dan happy mendengarkan perkataan orang tua yang bersikap ramah, gembira dan membuat nyaman.
  2. Berbagi meringankan. Ketika si mbak tidak di rumah, mustahil ibu merampungkan pekerjaan rumah sendiri. Selain melibatkan pasangan libatkan pula si balita. Ajak balita memecahkan masalah kerapihan dan kebersihan rumah bersama. Mulailah dari hal kecil dan sederhana. Ungkapkan dengan kata-kata yang jelas dan perlahan,  “Nak, Mbak ‘kan tidak ada, bantu Bunda, ya! Setelah bermain masukkan lagi boneka ke kotaknya.”
  3. Bersama anak membuat jadwal harian. Mengelola rumah tanpa si Mbak sebenarnya kesempatan yang baik untuk mengajarkan disiplin, keteraturan, konsep waktu dan  ketrampilan  motorik. Buatlah jadwal harian bersama balita tentang rutinitas menjalani hari. Untuk si prasekolah, Anda dapat membuat  chart berisi jadwal harian pekerjaan rumah anak dalam seminggu. Untuk si 2-4 tahun Anda dapat mencantum aktivitas: membereskan mainan, memasukkan pakaian bersih ke keranjang pakaian dan membantu menata meja makan. Lalu di kolom selanjutnya, sisakan ruang untuk merekatkan stiker sebagai reward. Lalu buat kesepakatan, jika telah terkumpul sejumlah bintang, maka ia dapat melakukan kegiatan favorit sebagai “hadiah”. Memberi imbalan sesekali berguna untuk memotivasi anak  melakukan dengan lebih baik.
  4. Melibatkan anak sesuai porsi. Dimulai dengan si kakak, cooba juga memberi “tugas” pada adik. Berikan tugas sederhana, secara adil. Balita 2-4 tahun telah dapat dilibatkan dalam urusan pekerjaan rumah, seperti merapihkan kamar atau mainnya sendiri. Ubahlah pandangan bahwa dua anak bukan berarti dua beban, melainkan two powers, dua kekuatan.
  5. Tengahi jika mulai bertengkar dan saling menyakiti. Fragmen klasik di rumah dengan dua balita adalah pertengkaran memperebutkan mainan favorit, atau dalam hal ini pekerjaan rumah. Meskipun melalui pertengkaran, anak juga belajar menyelesaikan masalah, tetapi jika salah satu mulai menyakiti yang lainnya, orang tua perlu turun tangan! Tujuan orang tua memisahkan bukan untuk membela salah satu, tetapi untuk memperjelas sumber masalah dan membantu menyelesaikan masalah. Kemudian alihkan suasana tegang ini dengan kegiatan yang menyenangkan.
  6. Taruhlah harapan secara realistis! Berhubung yang Anda mintai bantuan adalah anak di bawah 5 tahun, Anda tak perlu mematok harapan terlalu tinggi. Meski rumah tak juga rapih, tetapi anak tak lagi merengek untuk meminta perhatian Anda.  Paling tidak, Anda mulai melatihnya sejak dini. Dengan menaruh harapan secara realistis, Anda menjadi lebih rileks menanggapi problematika dalam menjalani keseharian bersama si adik dan kakak selama libur hari raya.
  7. Nobody is perfect. Meskipun Anda telah berupaya keras melakukan yang terbaik untuk mengatur rumah dengan dua anak, percayalah tak ada seorang pun yang akan dapat melakukannya dengan sempurna. Pastilah ada hari-hari yang gagal. Misalnya, jadwal harian yang tak sesuai rencana, dua balita bertengkar seharian atau pekerjaan rumah tak kunjung selesai. Kembalilah ke tips pertama: Tak perlu panik! Senyum adalah obat mujarabnya.
Tips lain, jika seisi rumahnampaknya sudah mulai jenuh, lakukanlah penyegaran! Misalnya, dengan mengajak keluarga mencicipi menu baru di restoran favorit. Atau, coba juga mendatangi restoran menarik yang baru dibuka. (me)

Baca juga:
Rumah Bebas Mainan Berserakan
7 Kiat Rumah Tetap Rapi


 



Artikel Rekomendasi

post4

10 Cara Ajak Balita Cinta Bumi!

Kita semua perlu peduli dan mencintai lingkungan, termasuk si balita juga bisa! Apalagi anak-anak adalah generasi penerus yang akan hidup lebih panjang menikmati bumi yang indah. Apa yang bisa Anda aj... read more