Siapkan Rumah Tumbuh Untuk Balita

 

Kecil atau besar ukuran rumah Anda sebenarnya bukan masalah, asal memungkinkan untuk tumbuh kembang balita. Idealnya, rumah bisa menyediakan lahan untuk bereksplorasi, aman dan dapat membuatnya bebas bergerak tanpa takut celaka.
   
Rumah Tumbuh. Secara arsitektural, rumah tumbuh berarti bangunan yang bisa berkembang atau mengalami penambahan ruangan. Konsep rumah tumbuh tidak dibangun sekaligus, tapi bertahap:
  • Tahap pertama, membangun rumah dengan ruangan dan isinya untuk memenuhi kebutuhan penghuni.
  • Tahap kedua, membangun ruangan tambahan sesuai kebutuhan khusus anggota keluarga, misalnya ruang bermain anak. Pembangunan tahap kedua ini tidak perlu sekaligus besar dan komplet, namun sesuai dengan dana yang ada.
Panduan menyiapkan rumah tumbuh:
  1. Arah pertumbuhan bisa ke atas dengan membuat lantai atas, atau tumbuh ke samping bila masih ada lahan.
  2. Rencanakan sejak awal, terutama pada bagian pondasi, karena berkaitan erat dengan keselamatan keluarga. Jika jauh hari berencana tumbuh ke atas, maka pondasi harus diperkuat untuk menyangga bangunan dua lantai agar tidak banyak pekerjaan membongkar.
  3. Ketika hendak menambah ruangan, siapkan gambar, anggaran dan siapa yang akan membangun.
  4. Gunakan jasa arsitek sebab mereka memahami cara membuat rancang bangun yang benar sehingga tidak terjadi banyak bongkar pasang, cara menghemat total luas bangunan, mana ruangan yang harus diperkecil/diperbesar agar tercapai luas bangunan yang efisien dan nyaman, tahu di mana meletakkan bukaan (pintu, jendela, lubang angin) sehingga menghemat listrik dan air conditioner.
  5. Sesuaikan desain interior dan ukuran furnitur di ruang bermain anak dengan usianya. Bisa juga dibuat ruangan multifungsi, misalnya ruang belajar dan bermain yang jadi satu. Budaya efisiensi itu dapat ditanamkan pada anak sejak kecil.
  6. Fungsi ruangan bisa berganti bila sudah tidak terpakai, tanpa perlu mengubah arsitekturnya. Ini adalah salah satu keuntungan  rumah tumbuh. Jadi misalnya, ruang bermain yang sudah tidak terpakai karena anak sudah besar, bisa dijadikan ruang belajar atau ruang musik. Pada dasarnya, sepanjang ruangan cukup luas dan sehat, maka aman untuk digunakan oleh seluruh anggota keluarga.
  7. Rumah tumbuh juga dapat memiliki estetika dan mengakomodasi minat orangtua, asal direncanakan sejak awal. Misal, membangun ruang untuk menyimpan koleksi, perpustakaan, mushola, ruangan bercocok tanam atau ruangan untuk menjamu kerabat.
Ruang Bermain Anak.
Apartemen (ukuran kecil)
  • Gunakan kamar tidur anak sebagai tempat bermain juga.
  • Hindari terlalu banyak furnitur agar masih ada ruang gerak untuk bermain. Alternatif lain, buat furnitur built-in yang menempel di dinding agar tersisa ruang kosong lebih luas.
Rumah Tipe 45 - 70 (ukuran sedang)
  • Manfaatkan salah satu sudut ruang keluarga untuk tempat bermain anak. Lengkapi dengan furnitur yang dibutuhkan, misalnya kotak mainan, meja rendah untuk belajar dan bermain, serta furnitur lain yang ringan dan mudah dipindah-pindah.
  • Pilih furnitur yang baik, sehat, aman, ergonomis, nyaman dan estetis.
Rumah besar
  • Buatlah ruang bermain yang multifungsi, misalnya sekaligus untuk ruang belajar dan les privat (mengaji, musik, home schooling).
  • Pilih perabot multifungsi yang sekaligus bisa menjadi tempat penyimpanan agar menghemat ruang.
  • Hindari terlalu banyak aksesori dan pernak-pernik.
  • Ruangan harus selalu mendapat sinar matahari yang cukup dan sirkulasi udara yang baik. Desain pintu dan jendela harus aman.
  • Pilih warna tertentu pada dinding dan furnitur untuk merangsang semua indera anak.
Anak harus diajarkan teritori atau kepemilikan wilayah di rumah sejak dini. Teritori anak di ruangan A, ruangan lain tertori orangtua. Di teritorinya dia boleh bermain sesuka hati - boleh berantakan dan memainkan apa pun -  tetapi di teritori orang lain tidak boleh. Dengan batasan itu, kegiatan Anda dan balita tidak akan saling mengganggu.




 



Artikel Rekomendasi